Posts

Showing posts from November, 2017

Performance Management Dashboard

Image
Siapapun akan bekerja/ bermain dengan cara yang berbeda jika mereka tahu apakah mereka akan menang atau kalah, dan mereka akan melibatkan diri berjuang menuju kemenangan. Coba bayangin, apa jadinya jika sebuah permainan gak ada papan score dan indikator lainnya tidak terpampang dengan jelas dan tidak pula mudah di baca? Para pemain tidak akan paham dan akibatnya tidak menyusun strategi yang berbeda dari sebelumnya karena score kualitas permainannya tidak diketahui. Dalam prinsip pelaksanaan pencapaian tujuan, dashboard communication adalah hal yang sangat penting. Hal ini untuk memastikan bahwa semua orang pemain mengetahui score nya setiap saat, tahu apakah mereka menang atau kalah dan mentriger mencari ide-ide baru. Ada perbedaan yang tinggi terhadap pencapaian prestasi antara tim yang sekedar tahu lead dan lag indicator mereka sebagai sebuah konsep belaka, dgn tim yang benar benar memahami score mereka. Indikator Lead dan Lag harus diterjemahkan kedalam sebuah system komunika

Mengobati Kerjasama team dan Silo

Image
Deming ahli kualitas ngomong: 80% permasalahan ialah bersumber dari sektor pengelolaan atau manajemen, sisanya yg 20% adalah faktor lainnya. Manajemen secara simple diartikan sebagai proses mengelola sumberdaya untuk mencapai harapan. Mengelola dimulai dengan Planning, lanjut Orgnazing, Actuating dan Controlling (POAC). Mungkin kawan pernah dengar kata dari Benjamin: Yah bener, menggugah pola pikir kita bahwa suatu hasil yang baik datang dari perencanaan yang baik. Eksekusi rencana paling dominan ke-strugellannya ialah dari kolaborasi dan komitment yang terkadang "mengkambing hitamkan" manusia yang bukan kambing. Hehe.... Maksud saya adalah, membangun kolaborasi dan komitment ialah dibangun pada jelasnya penanggung jawab, kewenangan, pihak yang harus dikonsultasikan dan di informasikan, bukan hanya sekedar bimbingan "di kelas" semata. Jelas yang Responsible, Accountable, Consulted dan Informed disingkat RACI. R = Yang bertanggung jawab sebagai pelaksana re

Dibetah betahin kerja

Image
Foto credit : https://iveybusinessjournal.com M anusia pasti punya nafsu atau ambisi, nilai plus inilah yang membuat banyak perubahan di dunia. Ogah nyaman, selalu pingin lebih. Bagi rekan-rekan yang kuliah di tahun dibawah 90-an, kirim duit pakai wessel, surat pakai telegram. Lama nyampenya, nah karena manusia dikasih nafsu/ ambisi maka terus mencari cara agar mengirim surat, uang mudah dan cepat. Hingga sekarang cukup dengan gadget dan uang terkirim ke rekening tujuan. Dulu ATM masih "individualis", satu kartu hanya untuk satu bank yang sama. Kartunya BCA ya ATM nya BCA, Mandiri ya Mandiri, namun perjuangan manusia yang berambisi terhadap kemudahan dan kenyamananpun terlahirlah ATM bersama. Semua Kartu yang berlogo ATM bersama dapat mengambil uang di ATM bersama tanpa harus membayar biaya transaksi. Apa jadinya kalo Manusia tidak punya keinginan lebih baik? mati nafsu?. Mungkin saat ini tidak ada namanya smartphone di genggaman, dan membaca postingan saya pun harus k

Gak Bisa - Leadership

Image
Dari postingan luar biasa Mas Wisudo, HR dari DHL saat ini. Saya mengilhaminya ada hal lain yang harus dimiliki seorang leader / pemimpin team. Ada perilaku leader saat anggota gagal langsung "jumping" bertanya... Why Why Why.....". Zaman sekarang "wis ora tepat". Kadang juga dari sibawahan mengutarakan kata "Gak Bisa... Soalnya..." saat anda meminta melakukan/mencapai sesuatu bukan?  Respon "Gak bisa... soalnya..." muncul tatkala kita minta misalkan: 1. Naikkan penjualan dari 1000 ke 2000 2. Percepat proses dari 10 jam ke 5 jam 3. Perbanyak produksi dari 10 ton menjadi 15 ton sehari Dan jawaban yang kerap muncul dari anggota tim ialah... "Gak bisa lah pak... soalnya ada kendala ini itu"  sebuah mindet "kagak sanggup" atau I can't. Bagaimana reaksi "pemimpin-biasa" mendengar semua itu ?  Rasa kecewa ingin ditumpahkan dgn marah, ngamuk, ngomel yang ujungnya mengundang konflik.  Di zaman

Sixsigma Mindset

Image
Saya gak ngajak kawan kawan untuk belajar statistik disini, namun lebih dari itu.Tentang jantungnya Sixsigma atau cara pandang berbisnis. Secara teori, sixsigma ialah suatu barang yang diproduksi punya tingkat kegagalan hanya 4 per sejuta kesempatan. Wow... hanya 4 per sejuta. Jadi jika dalam 1000 kertas fotokopi, ditemukan ada 2 kertas yang ukurannya tidak standard maka akan ada 2000 kertas diluar standard per 1 juta kertas fotocopy. Nah mindset-mindset orang yang "pecinta six sigma" ialah: Excellensi , mindset bahwa kita harus fokus meningkatkan kehandalan proses agar mampu membuat barang dengan tingkat kegagalannya hanya 4 per sejuta barang. Mindset Zero Defect, Zero Failure. Agar tercapai antaranya lakukan 3 jangan: 1. Jangan menghasilkan produk gagal 2. Jangan meneruskan produk gagal ke proses selanjutnya 3. jangan mau menerima produk gagal (bahan yang akan diproses tidak standard) Mindset berikutnya ialah, Quality is Journey. Tidak ada barang yang sempurn

PDCA - 8 Discipline Problem Solving

Image
Kenal dgn FORD? Pabrikan kendaraan dunia ini punya identitas sbg DNA aktifitas perbaikan process. Yaitu Delapan D. Ialah sebuah disiplin dalam menyelesaikan semua masalah tidak tercapainya suatu standard atau target. Ilustrasi untuk kehidupan pribadi di lingkup RT/RW perumahan begini, sederhana looh. Mau? yuk simak. Latar belakang. Banyaknya parit perumahan Sukolilo Surabaya, yang tersumbat atau air tidak mengalir. Dampak nya ialah menjadi rumah nyamuk dan juga bau yang tidak sedap. Hasi dari rapat RT, maka rutin dilakukan kerja bakti tiap bulan. sekali dan juga informasi selebaran tiap bulan agar para Warga dapar "ngruwat" parit di depan rumahnya. Kesulitan pelaksanaan ialah penyumbatan parit sulit untuk dibersihkan, endapan lumpur dan material batu/ bahan bangunan memperparah penyumbatan parit. Disiplin Nol. Membuat Rencana kerja. Pak RT menetapkan tiap gang mempunyai ketua gang/ ketua lorong, diskusi bersama bendahara RT. Rencananya tim yang di

Persekusi Cikupa Tangerang Others Perspective

Image
Marak berita kasus 2 pasangan di Cikupa yang diarak setengah telanjang oleh masyarakat setempat sungguh memiriskan hati betapa kasus-kasus ini sering terjadi di Indonesia. Sering terjadi, misalkan perselingkuhan "Lakor-Binor" laki orang bini orang. Tak ayal tingkat perceraian Bekasi dalam 9 bulan di tahun 2017 menempati angka perceraian tertinggi sebanyak 1862 kasus atau 7 pasangan bercerai per hari. Dalam kasus "penelanjangan dan peng arakan" di Cikupa, sekitar 6 tersangka dibekuk lantaran ikut serta dalam proses persekusi, yang dilakukan antara lain oleh Bapak RT dan RW dan warga setempat. Dalam hal ini semua tertuju pada mempermasalahkan tersangka, mencari pelaku tindak pidana. Perpektif lain menurut pemikiran saya tanpa membenarkan perilaku tersangka ialah: "Apakah sang korban tidak mengenal tentangga, warga sekitar dan pak RT dan pak RW?" atau menutup diri tidak ada sosialisai dalam kehidupannya di kontrakan cikupa tangerang.

Visi Misi Strategy Bersama Pisang Epe Makassar

Image
"Jika anda tidak tahu mau kemana, maka anda tidak akan kemana-mana"   Disela sela menikmati "Pisang Epek" makanan khas di Makasar, jari jemari ini mencoba merenung dan bergumul dengan penglihatan bersama kawan ditemani secangkir teh hangat. Terkotak suatu gumpalan sesaknya dada melihat media yang sarat dengan berita korupsi dan kekerasan.  Seseorang akhirnya di masa depan, menurut para mentor-mentor motivasi ialah dari investasi perilaku 10 tahun yang lalu. Jadi anda belajar gigih hari ini, bisa jadi panennya nanti 10 tahun kedepan. Seseorang menjadi sesuatu, ialah berangkat dari angan angan/ motiv, dari angana angan muncul cita-cita atau Visi dan membayangkan Misi misi yang akan dilakukan jika cita cita terengkuh digenggaman. Koruptor pun awalnya juga dari suatu VISI yg terpatri dalam relung pikirannya. Saya ingin kaya raya bebas dari kemiskinan, Visi seseorang koruptor. MISI saya adalah untuk mendapatkan harta yang sebanyak-banyak

Rejeki Berkah

Image
Kali ini saya menulis hal lain, keseharian kita sebagai Manusia yang direncanakan lahir dan wafat oleh sang pencipta. Rejeki pun telah ditetapkan.  Rejeki ialah hal yang membuat kita nyaman untuk hidup berkarya dan beribadah. Kenyamanan seperti apa yang kita harapkan? Masing-masing berbeda namun dasarnya cocok yang disampaikan oleh Maslow. Kebutuhan mendasar yg membuat kita nyaman ialah : Bisa makan Bisa minum Bisa istirahat/ tidur nyenyak Bisa "bercinta" Bisa beribadah Sehat lahir batin Bisa bernafas Bisa berbicara Bisa bergerak dan lainnya semua kebutuhan mendasar. Nah sesuai dengan teori dalam Six Sigma Y= f(Xn), yaitu "Hasil diperoleh dari suatu proses dalam mengelola input". Proses yang berjalan dengan baik dengan menggunakan input yang baik pula maka hasilnya akan tercapai. Namun kadang Rejeki terlampau diukur hanya berdasar Uang & Tahta/ jabatan. Apalah artinya Uang & Tahta jika: 1. Anak tidak sesuai

Production Planning & Control (PPC)

Image
Saat memfasilitasi tegakknya Operational Excellence di perusahaan bisnis perbaikan kapal dan pembuatan kapal (Ship building & repair), tepatnya di daerah Lamongan Jawa timur, kembali teringat istilah ini. Maklum, hampir 7 tahun sudah tidak berkeimpung di dunia produksi manufacture. Nah kali ini, bukan manufactur yang saya jelaskan melainkan tentang proses bisnis operasional perusahaan bisnis perbaikan kapal dan juga pembuatan kapal. Proses proyek perbaikan kapal secara umum (generick) terdiri dari penerimaan order, perencanaan, mewujudkan order, pengendalian, dan penjaminan mutu Quality Control dan Quality Assurance. Proses inti ini ditunjang dengan bagian pendukung yaitu HR, General Affairs, Finance, Accounting, Purchasing, Logistics, Information Technology, dan Health Safety Environtment serta bagian pendukung lainnya. Tujuan umum dalam bisnis perbaikan Kapal ialah memastikan order perbaikan sesuai harapan pelanggan. Harapan mendasar umumnya terdiri dari 3 kata ini:

Start Stop Continue Change (SSCC) - Brainstorming Meeting

Image
Sedikit berbagi lagi tentang metode meeting/ rapat agar semakin efektif. Salah satu cara membangun ide para warga yang hadir dalam meeting ialah menggunakan tools SSCC. Ialah kepanjangan dari Start Stop Continue Change. Misalkan kita akan membahas suatu proses pekerjaan yang sedang kita review, tujuannya ialah semangat untuk melakukan perubahan proses lebih baik demi mencapai tujuan. Ingat formula Y=f(Xn), "proses yang benar tidak akan mengkhianati hasil", mencapai hasil dimulai dengan menentukan proses/ tindakan terbaik dan bukan "meributkan hasil atau output". Penjelasan dari SSCC ialah: Start : Apa yang harus kita adakan/ kita mulai Stop : Apa yang haris kita hentikan/ tidak kita jalankan lagi Continue : Apa yang harus kita terus lakukan/ terus di adakan Change : Apa yang harus kita rubah, perbesar, perkecil, dibalik, dihilangkan dll Cara penggunaan metode ini ialah: 1. Siapkan flipchart dan kertas post it note 4 warna.     Merah, kuning, hijau biru

Bisnis Efisien Strategy

Image
Cukup menarik beberapa artikle yg saya baca di hari ini, di bulan mendekati ujung tahun berakhirnya 2017. Era akhir tahun umumnya perusahaan sibuk membuat perencanaan di tahun depan, menetapkan sasaran tahunan, program kerja/ inisiatif, anggaran yang diperlukan dan activity plan. Tentunya semua pengusaha atau para profesional sudah tanggap bahwa peningkatan daya saing selain peningkatan mutu adalah juga menurunkan biaya untuk mendapatkan laba yang sesuai yang diharapkan, mengingat price atau harga ditetapkan oleh pelanggan. Kalo nggak untung ya jangan berbisnis ya Kan. Saat rekanan menanyakan ke Bapak Sodono Salim (Liem Sio Liong) tentang bisnis yang efektif dan efisien itu seperti apa, dengan bahasa sederhana Om Liem memamaparkan: “ Maaf ya dik, saya ini hanya seorang praktisi. Saya tidak tahu harus menjawab apa terkait bisnis yang efektif dan efisien itu. Setahu saya, caranya adalah besarkan untung, tekan biaya atau pengeluaran, berpegang teguh pada nilai yang baik