Dibetah betahin kerja

Foto credit : https://iveybusinessjournal.com

Manusia pasti punya nafsu atau ambisi, nilai plus inilah yang membuat banyak perubahan di dunia. Ogah nyaman, selalu pingin lebih. Bagi rekan-rekan yang kuliah di tahun dibawah 90-an, kirim duit pakai wessel, surat pakai telegram. Lama nyampenya, nah karena manusia dikasih nafsu/ ambisi maka terus mencari cara agar mengirim surat, uang mudah dan cepat. Hingga sekarang cukup dengan gadget dan uang terkirim ke rekening tujuan.

Dulu ATM masih "individualis", satu kartu hanya untuk satu bank yang sama. Kartunya BCA ya ATM nya BCA, Mandiri ya Mandiri, namun perjuangan manusia yang berambisi terhadap kemudahan dan kenyamananpun terlahirlah ATM bersama. Semua Kartu yang berlogo ATM bersama dapat mengambil uang di ATM bersama tanpa harus membayar biaya transaksi.


Apa jadinya kalo Manusia tidak punya keinginan lebih baik? mati nafsu?. Mungkin saat ini tidak ada namanya smartphone di genggaman, dan membaca postingan saya pun harus ke Warnet setempat. Ke kantor mungkin kita masih naik kuda/ delman dan tidak ada motor/ mobil yang bersetubuh dengan kesibukan kita sehari hari.

Di lingkup bekerja, ada sebagian kecil karyawan yang punya ambisi senantiasa memberontak pada ketidak nyamanan, merubahnya lebih baik. Tidak ingin tahun ini sama dengan tahun lalu. Otaknya diperas habis menelorkan ide inovasi dan kreatifitasnya dengan rasa bahagia saat apa yang diinginkan terrengkuh. Dia lebih baik gagal dari pada tidak berbuat sesuatu, dan menganggap semua hal harus terus dirubah makin baik. Pengambil resiko yang berani dan tangkas menghadapi hambatan.

Sang karyawan lain yang bermental "ya sudahlah", mencoba membunuh ambisi dan melampiaskan ambisinya diluar kantor pada kehidupan sosial lainnya. Sebetulnya dia punya cita-cita, namun karena letih lesu, lemas dan ketidak mampuan mengelola bentengan penolakan ide akhirnya terpatri mental "ya sudahlah". Kobaran api semangat untuk lebih baik, disiram oleh air keputusasaan. Pemikirannya lebih baik kerja biasa biasa saja, ora usah neko neko, ikutin air mengalir. Padahal air mengalir ialah selalu kebawah dan berakhir di kubangan limbah kaan?. Dia berusaha membetahkan diri pada suasana kerja dan menyongsong pensiun dengan wajar.


Ditengah dua karyawan ini, ada yang bermental "safe player", diajak ikuut dan jika gak diajak ya diam. Dia memilih apa yang nyaman baginya, sembari mengeluarkan ide-ide kreatif jika membawa angin segar bagi kehidupan di kantor dan di rumah sosialnya. Sama dengan karyawan bermental "ya sudahlah", dia berusaha membetahkan diri bekerja.

Paling bahaya adalah karyawan yang nampaknya dia betah, nampaknya dia mendukung kinerja rekan lain, nampaknya dia terlibat, namun di balik itu dia "menggunting" dari dalam, dan mengerem kecepatan pencapaian target pekerjaan secara sembunyi sembunyi. Suka mengkritik dan mengeluh namun tidak ada kontribusi nyata dalam melakukan perubahan. Dia pun membetahkan diri terus hadir hingga pensiun, sambil melakukan apa yang menurutnya bisa "menyenangkan".

Video dibawah tentang beberapa type karyawan, adakah di sekitar anda?

Langkah praktis supaya nyaman, maka perlahan ambisi atau harapan-harapan dikendalikan dan diredam, karena semakin ambisinya tinggi jurang pemisah antara kenyataan dan harapanpun makin lebar. Sembari membetahkan diri! Jika masih anda inginkan.

Tidak nyaman namun berusaha "membetahkan" diri.
Karena lingkungan kerja yang tidak sesuai harapan, maka dihantarkanlah ambisinya pada hobi hobi diluar kantor. Suka menginovasi mesin, maka hobi mengoprek mobil atau motor dirumah. Suka pidato, maka digelontorkan keinginan berceramah pada komunitas sosialnya.

Namun ada juga karyawan yang tidak mampu membuat cita cita/ ambisi yang mandul di kantor ke ranah diluar kantor, dilingkup komunitas sosialnya. Akhirnya dampaknya lahir batin memecah imunitas dirinya dan terjerembab dalam berbagai hal ketidak beresan hidup.

Namanya kerja, kadang ada hal-hal yang terjadi di luar harapan atau bayangan. Yang tadinya bekerja terasa menyenangkan, lama-lama bisa menyebabkan rasa jengah. Nggak  betah di tempat kerja karena sejumlah hal ideal yang diharapkan tak tercapai.

Jengah dan ketidak betahan muncul karena banyak dan tingginya ambisi/ harapan yang musti diraih. Beberapa harapan umum antara lain:

Konflik sehat tidak saling menghakimi.
Berharap rekan kerja saling mendukung
Mudah mengutarakan ide-ide.
Atasan membimbing dan melayani pengembangan diri.
Gaji sesuai dengan tingkat skill dan pengalamannya.
Karir naik setiap periodik.
Hasil kecil dan besar senantiasa diakui dan dihargai.
Fasilitas kerja nyaman dan menunjang kesehatan, dan lain lain.





Dampak Membetahkan diri saat tidak nyaman

Tetap memaksakan diri untuk bertahan di tempat kerja yang sudah bikin kita jengah gundah gulana, nggak nyaman, dampaknya bisa cukup membahayakan "jatidiri" + lahiriah + batiniah.

1. Gampang Stres dan Nggak Bisa Bekerja dengan Maksimal
Mau kerja, terganggu hal hal yang membuat gak nyaman. Akhirnya fikiran tidak 100% untuk berkarya dan amburadullah kegiatan kegiatan di ruang kerja.

2. Kehilangan Kesempatan Mengembangkan Diri
Perasaan ketidak nyamanan terus di batin/ dipikirkan dalam setaip waktu, menghapuskan hal-hal penting yang musti dilakukan di kantor. Ketidak nyamanan senantiasa mengitari pikiran kita. Bahkan mengkebiri hal-hal yang penting di kehidupan diluar kantor. Kesempatan untuk mengembangkan diri dan berkarir terlewatkan begitu saja dan sudah mati sang semangat untuk berkarya.

3. Mudah Jatuh Sakit
Karena faktor stres tadi, kekebalan tubuh jadi menurun. Akhirnya gampang sekali jatuh sakit. Mudah merasa capek karena sudah merasa terbebani duluan sebelum berangkat ke kantor. Ujung-ujungnya malah mengorbankan kesehatan untuk sesuatu yang sebenarnya nggak layak diperjuangkan.

4. Nggak Semangat Mencapai Tujuan Hidup
Karier menjadi bagian penting dalam hidup kita. Kalau ada sesuatu yang salah dengan karier kita, kualitas hidup juga akan sangat terpengaruh. Perasaan nggak nyaman dan nggak betah di kantor bisa membuat kita kehilangan semangat untuk mencapai tujuan hidup.


Jika sudah gak betah atau gak nyaman, segara cari langkah terbaik bagi diri dan dukungan keluarga. Komunikasi intens dan menyatukan visi misi dengan 2 bidadari kita yaitu istri tercinta dan ibunda yang mengandung kita. Doa dari dua bidadari ini sangat mustajab. Sukses dan terus bergerak berbuat baik bagi diri kita, bagi keluarga dan lingkungan sekitar agar langit mencurahkan berkat bagi kita.


 Foto credit : http://www.solvibrations.org

Comments

Anonymous said…
Mantap pak....inspiratif
Mantuuuul๐Ÿ‘๐Ÿ‘
Unknown said…
Mencerahkan Pak๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘
Unknown said…
Manthap Pak ... ini yang saat ini saya alami ...makasih sudah membuka mata batin saya
Anonymous said…
Paparan ingkang sederhana ananing lebet sanget Pak Bembi, matur nuwun.?
Unknown said…
Mantaaap Sekali....Luar Biasa
Anonymous said…
Greaat yaa
Unknown said…
bagus Pak Bambang....ringan dan menginspirasi....

Popular posts from this blog

5W2H method - Sebelum melangkah ke solusi perbaikan

20 JENIS KOMPETENSI - SPENCER & SPENCER

Seputar Istilah Kepelabuhanan