Posts

Showing posts from October, 2014

Mengenal TPM

Image
Rusak perbaiki, Rusak perbaiki, Rusak lagi ya perbaiki lagi! Ini merupakan management fire fighting penuh dengan tekanan lahir batin. Semua pekerja pastinya tidak ingin tertekan dengan keadaan serba urgent sehingga hal-hal strategis menjadi terbengkalai. Boro boro melakukan inovasi atau perencanaan, lah wong kena tampar oleh keadaan serba urgent saja kita sudah hampir pingsan, paling tidak sebutir paracetamol sering menemani. Efek kondisi tanpa perencanaan atau management pemadam kebakaran sungguh memusingkan dan dampak lahir batin pun lambat laun akan menghampiri kita. Kegerahan kondisi carut marut seperti ini berdampak pada larinya para pelanggan. Mungkin pelanggan tidak lari namun dalam benaknya jika masih ada perusahaan yang memberikan layanan lebih baik, putusan goodbye pun layak untuk kita terima. Pelanggan tidak bisa kita salahkan, mereka adalah raja yang harus kita layani dan mereka selalu benar. Hal ini gak bakal di amini

Asertif

Image
ASERTIF Kalimat asertif adalah cara berkomunikasi yang tidak menyerang lawan bicara. Inti kalimat terletak pada pengungkapan perasaan kita dengan terus terang, sopan, dan apa adanya. Gak muter bin mbulet!. Manusia punya cenderungan mempertahankan diri bila diserang. Demikian pula bila ia merasa disalahkan, direndahkan, atau tidak dihargai. Sebab itu penting sekali memperlihatkan sikap positif dalam berkomunikasi, bagaimanapun sebalnya kita pada lawan bicara kita. Ini tidak mudah, perlu berpikir sebelum berkata, dan berlatih melakukannya.Sebuah pesan akan sampai dengan baik jika disampaikan pada waktu, tempat dan cara yang tepat. Masalahnya, kita kadang-kadang ingin langsung saja. Kalau caranya kurang pas, orang yang kita ajak bicara jadi tidak senang. Akhirnya pesan kita tidak sampai dengan baik. Bahkan bisa menimbulkan salah pengertian. BEBERAPA CONTOH Berikut ini beberapa contoh kalimat yang menyerang :

Sentuhan Pribadi

Image
Jika perusahaan kita rutin mengadakan acara kumpul-kumpul/ gathering, makan siang bareng, silaturrahmi bulanan antar karyawan, Go Wes bareng, dsb berarti perusahaan kita sudah memahami bagaimana ikatan batin yang kuat dapat membuat iklim kerja yang bersemangat dan mendukung sustainabilitas bisnis usaha. Saya coba benchmark ke salah satu perusahaan grup Astra dan sebuah perusahaan plantation besar di Jakarta Selatan. Disana program "sentuhan pribadi" dirancang untuk menyatukan anggota tim, berupa acara-acara non formal  dan tidak membahas permasalahan pekerjaan. Harapan "kumpul kumpul" ini ialah semata-mata membangun ke intiman yang lebih kuat. Sejumlah uang/ anggaran ditetapkan setiap bulannya pada setiap kelompok. Misal kelompok sepeda/ GoWes, kelompok Supervisor, kelompok Manajer, kelompok sebuah departemen dll. Bahkan pada tingkat jajaran Manajer ke atas ada yang telah di Setting anggaran departemennya untuk makan siang bersama. Durasi kegiatan sedapat mungki