Konflik Berkualitas

Sumber gambar: https://chumans.com
Konflik atau perselisihan bisa negatif dan positif. Tergantung apa yang diperselisihkan. Jika mendebatkan aspek personnal Ras, Suku, Agama, Kelompok, Partai, atau apapun yang di imani dalam pribadi anggota organisasi dapat mengarah kepada perselisihan yang tidak sehat, mengganggu kinerja organisasi dalam menggapai visi & misinya.

Perselisihan yang sehat ialah yang berkaitan dengan bagaimana membuat organisasi makin baik atau terengkuhnya tujuan perusahaan. Jika tiada konflik di area ini, maka perusahaan cenderung stagnan, biasa biasa, tidak dinamis, dan gitu gitu aja. Pergerakannya terseok karena semua pingin nyaman tanpa konflik.

Penyebab Konflik
Dari artikle di Majalah Eksekutif Edisi Februari 1987 diterangkan ada beberapa sebab terjadinya perselisihan, mengenalnya untuk mencari strategy terbaik dalam memastikan konflik yang produktif dan mempercepat laju perusahaan untuk memenangkan persaingan.

A. Faktor Manusia
1. Ditimbulkan oleh atasan, terutama karena gaya kepemimpinannya.
2. Personil yang mempertahankan peraturan-peraturan secara kaku.
3. Timbul karena ciri-ciri kepriba-dian individual, antara lain sikap egoistis, temperamental, sikap fanatik, dan sikap otoriter.

B. Faktor Organisasi

1. Persaingan dalam menggunakan sumberdaya.
Apabila sumberdaya baik berupa uang, material, atau sarana lainnya terbatas atau dibatasi, maka dapat timbul persaingan dalam penggunaannya. Ini merupakan potensi terjadinya konflik antar unit/departemen dalam suatu organisasi.

2. Perbedaan tujuan antar unit-unit organisasi.
Tiap-tiap unit dalam organisasi mempunyai spesialisasi dalam fungsi, tugas, dan bidangnya. Perbedaan ini sering mengarah pada konflik minat antar unit tersebut. Misalnya, unit penjualan menginginkan harga yang relatif rendah dengan tujuan untuk lebih menarik konsumen, sementara unit produksi menginginkan harga yang tinggi dengan tujuan untuk memajukan perusahaan.

3. Interdependensi tugas.
Konflik terjadi karena adanya saling ketergantungan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Kelompok yang satu tidak dapat bekerja karena menunggu hasil kerja dari kelompok lainnya.

4. Perbedaan nilai dan persepsi.
Suatu kelompok tertentu mempunyai persepsi yang negatif, karena merasa mendapat perlakuan yang tidak “adil”. Para manajer yang relatif muda memiliki presepsi bahwa mereka mendapat tugas-tugas yang cukup berat, rutin dan rumit, sedangkan para manajer senior mendapat tugas yang ringan dan sederhana.

5. Kekaburan yurisdiksional.
Konflik terjadi karena batas-batas aturan tidak jelas, yaitu adanya tanggung jawab yang tumpang tindih.

6. Masalah “status”.
Konflik dapat terjadi karena suatu bagian/departemen mencoba memperbaiki dan meningkatkan statusnya, sedangkan bagian/departemen yang lain menganggap sebagai sesuatu yang mengancam posisinya dalam status hirarki organisasi.

7. Hambatan komunikasi.
Hambatan komunikasi, baik dalam perencanaan, pengawasan, koordinasi bahkan kepemimpinan dapat menimbulkan konflik antar unit/ departemen.


Beberapa hal yang patut dilakukan ialah diantaranya mengaplikasikan 7 habits dari stephen covey. Misalkan agar perselisihan antar bagian produktif, maka kita harus berpikir Win-Win solution, menjadi pendengar yang baik, dan setiap hal harus punya tujuan akhir yang sama.

Sales ingin harga jual turun, Produksi ingin harga jual naik.
Sedangkan jika harga dinaikkan pelanggan akan 'lari". Sang sales menolak dinaikkan harga.
Terjadi perselisihan yang menyangkut kepentingan organisasi.
Begin with the end in mind, dari suatu bisnis ini ialah didapatkannya keuntungan dan pelanggan happy menggunakan produk yang dihasilkan.
Win-Win solutionnya agar produksi menerima dan sang sales juga legowo accepted ialah, kembalilah ke tujuan akhir.

Agar pelanggan happy dan kita untung sebagai tujuan akhir yang di set, maka solusinya produksi meningkatkan kualitas, design dan feature yang dapat menjadikan pelanggan makin happy, sehingga sales dapat menjual dengan harga yang premium. Target KPI antara Sales dan Produksipun di selaraskan, ukuran suksesnya "di samakan" pada Jumlah volume penjualan, Profit margin dan Indeks kepuasan pelanggan. Bukan KPI sektoral saja. Tak lupa Lead act Measure atau tindakan mencapai tujuan akhir ditetapkan dan direview bersama-sama secara periodik (mingguan).

Comments

Popular posts from this blog

5W2H method - Sebelum melangkah ke solusi perbaikan

20 JENIS KOMPETENSI - SPENCER & SPENCER

Seputar Istilah Kepelabuhanan