Great Leader & Great Individual (5 Level Leadership)

Maxwell menerangkan bahwa seorang pemimpin mempunyai 5 tingkatan kualitas kepemimpinan, karena kepemimpinan adalah seni mempengaruhi orang lain agar mengikuti dan melakukan apa yang kita inginkan dengan sukarela!

Tahap kepemimpinan pertama ialah:Pengikut/ bawahan mematuhi dan melaksanakan harapan pimpinannya karena suatu kewajiban. Patuh karena sebuah keharusan. Jika anda ada mereka patuh, jika tidak ada mereka rendah kepatuhannya. Banyak pemimpin yang bertahun-tahun di posisi ini, tetapi tetap tidak pernah naik ke level berikutnya.

Tahapan kedua ialah:Pengikut/ karyawan mematuhi dan melaksanakan harapan pimpinannya karena keinginan pengikut/ bawahan untuk setia karena terbangunnya hubungan yang baik dari lingkup pekerjaan dan lingkup sosialnya. Sering dianggap nice leader namun low result. Dimata bawahan baik, namun di mata bisnis tidak sesuai harapan.

Tahapan ketiga ialah:Naik ke level berikunya, ialah pengikut/ bawahan mematuhi dan melaksanakan harapan pimpinannya karena sang pemimpin memberi contoh teladan  yang berguna bagi organisasi/ perusahaan. Jika seorang pemimpin sudah berhasil sampai di level ini, selain terdapat kontak batin yang baik antara pemimpin dan anak buahnya, juga terdapat hasil yang bisa dibanggakan. Tidak hanya sebagai nice leader belaka.

Tahapan keempat ialah:Pengikut/ bawahan mematuhi dan memenuhi harapan pimpinannya karena sang pemimpin membantu pengembangan diri dengan pelatihan, counseling dan coaching yang membantu kesulitan bawahan untuk mencapai target/ harapan organisasi dan mengelola bakat potensi untuk masa depannya. Untuk meningkatkan/ melipatgandakan pertumbuhan kepemimpinan anda maka jadikan sebaik mungkin pengikut anda menjadi seorang pemimpin, jika mereka hebat maka anda lebih hebat. Pengembangan Orang pada level ini adalah menciptakan Pemimpin-pemimpin baru agar kesinambungan organisasi terus berjalan. Masalahnya, para pemimpin naik ke level 4, sering terlambat dan berdampak estafet kepemimpinan terkendala, succesor pemimpin gagap tak tersedia.

Tahapan kelima ialah:Pengikut/ bawahan mematuhi dan memenuhi harapan pemimpinnya karena sang pemimpin mengakomodasi pengikut untuk membuktikan diri potensi kemampuannya, membantu mengaktualisasi diri, mendorong pengikut untuk berkarya terbaik dengan ikhlas. Bahka mereka rela dalam keheningan malam, mendoakan kesuksesan anda. Pengikut/ bawahan mengikuti anda karena jatidiri anda dan apa yang anda tunjukkan. Intinya orang sudah percaya total. Anda menjadi inspirasi bagi banyak orang karena anda punya karakter dan integritas yang tak terbantahkan lagi oleh orang banyak.

5 level kepemimpinan ini tidak berdiri sendiri dan saling berkontribusi dalam menaikkan tingkat kepemimpinan.

Great to Good People

Dari masing masing individu, untuk mencapai great individual juga mengalami perjalanan pada 5 tingkatan.

Level yang pertama bagi seorang individu ialah harus mempunyai kapabilitas diri dan keimanan (religius). Punya skill, pengetahuan, perilaku yang efektif dalam mewujudkan harapan organisasi berlandaskan keimanan bahwa semua hal diatur olehNya, dan semuanya pada akhirnya kembali dipertanggung jawabkan ke hadiratNya. Siapkan diri ditanya pada akhir nanti:
Darimana anda mendapatkan skill dan pengetahuan, Apa saja yang sudah dilakukan dalam menerapkan skill dan pengetahuan, Untuk apa anda melakukannya (tujuannya).

Level kedua ialah soal membangun tim. setelah kapabel dan beriman, maka individu harus mampu bekerjasama, membangun tim, memberi kontribusi kepada tim sebagai anggota tim yang baik. Bekerja secara efektif dalam mencapai target team. Mendorong/ mempengaruhi anggota lain untuk bekerjasama mencapai satu tujuan tim.

Level ketiga ialah menjadi manager yang kompeten. Diartikan sebagai seorang individu yang mampu mengelola orang-orang dan sumberdaya yang dibutuhkan secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan organisasi. Mampu menentukan "Lead action" untuk mendapatkan hasil (lag measure).

Level keempat ialah leader yang efektif ialah berkomitment dan berkemampuan dalam menggapai visi misi organisasi. Visi Misi individualnya harus ada, dan bersinergi dengan melakukan alignment/ penyelarasan setiap sumber daya dan orang-orang yang terlibat dalam proses mewujudkan visi dan misi organisasi. Ada benang merah yang terang, antara punyanya seseorang pemimpin akan visi misi personal dan pahamnya visi misi organisasi lalu bagaimana menyelaraskannya.

"Jika anda tidak tahu mau kemana, maka anda tidak akan kemana-mana"

Level kelima ialah menjadi seorang eksekutif (Pimpinan puncak organisasi) yang mampu membangun keunggulan proses bisnis peruasahaan dengan kemampuan profesional dan perilaku yang efektif. Membangun kebesaran melalui 2 pondasi; perpaduan perilaku kerendahan hati dan kemauan untuk menjadi seorang profesional.


Ada juga 5 karakteristik sebagai seorang Leader yang unggul yang perlu dipahami.
Yang pertama adalah fleksibel.
Tidak semuanya proses pekerjaan berjalan sesuai rencana. Kompetitor perusahaan terkadang mengubah taktik, belum lagi jika pemerintah memaksa dengan menerbitkan peraturan baru mengenai bisnis, juga adanya masalah pemogokan dan sesuatu hal yang menghentikan arus bisnis atau produk, dan kadang-kadang bencana alam terjadi membokade operasional usaha.

Dan pada saat seperti ini, para pemimpin harus tanggap-mampu berubah arah dengan perubahan kebijakan/ keputusan. Pastikan bisnis terus bertahan walau hambatan menghadang, dan kemudian menemukan cara baru untuk meraih suatu tujuan.

Ciri kedua adalah mampu berkomunikasi.
Pernah melihat pemimpin berbicara nyaman, lantang & berapi api kan? Memang beberapa pemimpin adalah seorang pembicara yang hebat, berbicara dengan baik bukanlah yang murni dibutuhkan menjadi seorang pemimpin. Jangan hanya NATO, No Action Talk Only deh. Ada banyak yang berbicara tentang teknik ngomong yang aduhai tapi tidak memberikan efek apapun bagi pencapaian bisnis usaha. Pemimpin yang mampu berkomunikasi baik adalah mereka yang gak hanya bisa berbagi pemikiran dengan para karyawan, namun juga memastikan karakter dan kekuatan pemikiran mereka ditunjukkan pada aksi nyata, memberdayakan orang-orang yang bekerja untuknya dengan menjelaskan tujuan perusahaan dan menunjukkan bagaimana menggapainya.

Karakteristik ketiga dari pemimpin unggul
Berani, Ulet & Sabar. Memiliki keberanian untuk berdiri sendiri, meminjam 7 habits stephen covey, dia sudah mencapai Private Victory. Gigih untuk pantang menyerah pada tekanan sedahsyat apapun, dan senantiasa kesabaran menyelimutinya untuk kekeh berjuang sampai menyemai kemenangan. Ini yang harus Anda kembangkan jika Anda menginginkannya menjadi pemimpin sejati dan sukses.

Karakteristik keempat yang diperlukan adalah kombinasi kerendahan hati dan kehadiran. Bertindak jauh di atas karyawan Anda, skill hebat diatas karyawan anda, tidaklah membuat menjadi Pemimpin sukses. Pemimpin harus bisa berbicara dan mendengarkan karyawannya di semua level perusahaan. Pada saat yang sama, mereka harus menghormati karyawan mereka, dengan bersikap jujur, berintegritas, dan bersikap tegas namun adil.

Karakter kelima dan terakhir adalah pemimpin yang sukses untuk bertanggung jawab.  Seorang pemilik bisnis harus menyadari hal ini. Menghukum orang pada orang yang tepat untuk dihukum. Memberi penghargaan pada orang yang layak untuk dihargai. Namun emphati-simpati juga harus ada, memastikan hak hak manusia subur terjaga. Tempatkan orang sebagai subject bukan sebagai obyek permasalahan bisnis. "Dont Blame Others"

Segala masalah terjadi karena ada suatu sebab, cerdaslah mengetahui sebabnya. Dan jikalau ada kegagalan, tanggungjawab bahwa itu dipundah anda, dan jika sukses maka kesuksesan adalah milik tim anda.
 
Imam syafi’i berkata,  
“Barangsiapa menasehati saudaranya dengan sembunyi-sembunyi, berarti ia telah menasehati dan mengindahkannya. Barangsiapa menasehati dengan terang-terangan, berarti ia telah mempermalukan dan memburukkannya. (Shahih Muslim Bisyar An-Nawawi (2/24)).

Abu Amr bin Ash-shalah berkata,
“Nasehat adalah kalimat yang mengandung pengertian di mana pemberi nasihat menginginkan kebaikan pada yang diberi nasihat. Orang yang memberi nasehat di depan umum yang disertai hardikan dan kata-kata kasar, sama dengan orang yang jahat karena ia meruntuhkan dan menghancurkan martabatnya. 


Nah pernahkan melihat para Gubernur atau Walikota, Sidak, dan marah marah di depan publik, bahkan enjoy tatkala kamera media menyorotnya?

Untuk itu, bila kita menasehati karyawan/ pengikut kita yang berbuat salah hendaknya kita mencontoh pola kepemimpinan Nabi Muhammad, yakni dengan memanggilnya atau menghampirinya. Dan berkatalah dengan kata-kata yang baik dan bijaksana, agar apa yang kita kritik dan nasehatkan dapat diterima dan mengubah kesalahannya dan ia mendapatkan kebaikan sebagaimana yang kita inginkan.

Comments

Popular posts from this blog

5W2H method - Sebelum melangkah ke solusi perbaikan

20 JENIS KOMPETENSI - SPENCER & SPENCER

MENGENAL ASSERTIVE SECARA SEDERHANA