Ambidextrous Leader
Dalam dunia bisnis era sekarang, yang sangat bersaing dan situasinya sulit diprediksi, situasi kompleks, ambigu, "ora jelas", dibutuhkan kemampuan para pengelola bisnis sebagai ambidextrous leader.
Ambidextrous leader Ialah seorang leader yg punya dua kemampuan, yaitu mampu mengeloa bisnisnya sekarang dan inovasi yang terus tumbuh. Ada dua perpaduan, kemampuan berinovasi dan menjaga product yg ada terus jalan/ laku.
"who were able and willing to exploit existing assets and capabilities in mature businesses and, when needed, reconfigure these to develop new strengths"
Perihal ambidextrous kita dapatkan dari artikel nya Charles A. O’Reilly III and Michael L. Tushman, dalam tulisannya ia mengenalkan istilah ambidextrous organization. Maksud dari ambidextrous organization adalah organisasi yang selalu melakukan inovasi akan tetapi tidak meninggalkan atau mengabaikan bisnis yang ada (existing business).
Syarat nya bisa menjadi Ambidextrous leader ialah mempunyai 3 kemampuan sekaligus:
1-Managerialship
adalah kemampuan menyusun perencanaan, anggaran, penempatan karyawan, memonitoring, dan memecahkan berbagai tantangan yang terjadi di organisasi. Saya sangat yakin, sebagian pemimpin atau leader di berbagai bisnis di Indonesia memiliki kemampuan ini karena hal inilah yang sering dijadikan fokus mengangkat seorang pemimpin. Begitu dominannya aspek ini hingga John Kotter pernah berkata “banyak perusahaan over manage”.
2-Leadership
adalah tentang kemampuan memberikan arah, menjaga keseimbangan tim, menyelaraskan orang, memompa energi dan memotivasi anggota tim. Banyak perusahaan yang mengabaikan aspek ini, sehingga dalam pesannya John Kotter tentang managerialship dan leadership ini berkata “banyak perusahaan over manage tetapi under lead.”
“banyak membuat memenej-mengatur tetapi miskin sentuhan.”
Video Ambidextrous Leader dari ABSL:
3-Entrepreneurship
adalah tentang keberanian membuat terobosan, inovasi dan hal-hal baru yang dibutuhkan untuk mempercepat laju bisnis. Orang-orang ini tidak mau terjebak status quo dan terjebak rutinitas. Para pimpinan atau leader wajib mengelola bisnis seperti miliknya sendiri. Beberapa ahli menyebutnya kemampuan ini disebut intrapreneurship. Tentunya kemampuan ini harus didukung oleh kemampuan teknis.
Saat ini pemimpin wajib mempunyai kemampuan sebagai Ambidextrous leader, pada era VUCA world sekarang.
VUCA merupakan singkatan dari :
VOLATILITY, UNCERTAINTY, COMPLEXITY, dan AMBIGUITY.
VOLATILITY atau radical unexpected change didefinisikan sebagi perubahan yang sangat cepat.
UNCERTAINTY yang artinya kurangnya kecepatan kita untuk memprediksikan segala sesuatu peristiwa atau isu yang terjadi,
COMPLEXITY situation yang diartikan adanya gangguan kompleks yang akan dihadapi oleh suatu organisasi.
AMBIGUITY, keadaan di mana antara realitas dengan makna-makna bauran dari berbagai kondisi yang ada , semua serba ambigu karena tidak memiliki batasan yang jelas dan bahkan tidak terlihat.
Beberapa perusahaan banyak yang bangkrut akibat adanya fenomena ini, Dan beberapa perusahaan lagi juga sedang berusaha untuk tetap bertahan menyesuaikan VUCA tersebut. Maka salah satu jawaban menghadapi VUCA ialah persiapkan semua karyawan berkemampuan Ambidextrous Leader.
“Yang bisa bertahan hidup itu bukanlah mereka yang besar dan kuat. Karena dinosaurus pun punah. Yang bisa bertahan adalah mereka yang mampu menyesuaikan diri. Seperti umpamanya adalah kecoak.”
------
Referensi :
https://id.linkedin.com/pulse/seni-leadership-ambidextrous-leader-kubik-leadership
http://portalhr.com/people-management/persiapan-hrd-menghadapi-vuca-world/
http://obsessionnews.com/cara-bertahan-di-era-vuca/
https://www.youtube.com/watch?v=pSp38pL5TDU
Ambidextrous leader Ialah seorang leader yg punya dua kemampuan, yaitu mampu mengeloa bisnisnya sekarang dan inovasi yang terus tumbuh. Ada dua perpaduan, kemampuan berinovasi dan menjaga product yg ada terus jalan/ laku.
"who were able and willing to exploit existing assets and capabilities in mature businesses and, when needed, reconfigure these to develop new strengths"
Perihal ambidextrous kita dapatkan dari artikel nya Charles A. O’Reilly III and Michael L. Tushman, dalam tulisannya ia mengenalkan istilah ambidextrous organization. Maksud dari ambidextrous organization adalah organisasi yang selalu melakukan inovasi akan tetapi tidak meninggalkan atau mengabaikan bisnis yang ada (existing business).
Syarat nya bisa menjadi Ambidextrous leader ialah mempunyai 3 kemampuan sekaligus:
1-Managerialship
adalah kemampuan menyusun perencanaan, anggaran, penempatan karyawan, memonitoring, dan memecahkan berbagai tantangan yang terjadi di organisasi. Saya sangat yakin, sebagian pemimpin atau leader di berbagai bisnis di Indonesia memiliki kemampuan ini karena hal inilah yang sering dijadikan fokus mengangkat seorang pemimpin. Begitu dominannya aspek ini hingga John Kotter pernah berkata “banyak perusahaan over manage”.
2-Leadership
adalah tentang kemampuan memberikan arah, menjaga keseimbangan tim, menyelaraskan orang, memompa energi dan memotivasi anggota tim. Banyak perusahaan yang mengabaikan aspek ini, sehingga dalam pesannya John Kotter tentang managerialship dan leadership ini berkata “banyak perusahaan over manage tetapi under lead.”
“banyak membuat memenej-mengatur tetapi miskin sentuhan.”
Video Ambidextrous Leader dari ABSL:
3-Entrepreneurship
adalah tentang keberanian membuat terobosan, inovasi dan hal-hal baru yang dibutuhkan untuk mempercepat laju bisnis. Orang-orang ini tidak mau terjebak status quo dan terjebak rutinitas. Para pimpinan atau leader wajib mengelola bisnis seperti miliknya sendiri. Beberapa ahli menyebutnya kemampuan ini disebut intrapreneurship. Tentunya kemampuan ini harus didukung oleh kemampuan teknis.
Saat ini pemimpin wajib mempunyai kemampuan sebagai Ambidextrous leader, pada era VUCA world sekarang.
VUCA merupakan singkatan dari :
VOLATILITY, UNCERTAINTY, COMPLEXITY, dan AMBIGUITY.
VOLATILITY atau radical unexpected change didefinisikan sebagi perubahan yang sangat cepat.
UNCERTAINTY yang artinya kurangnya kecepatan kita untuk memprediksikan segala sesuatu peristiwa atau isu yang terjadi,
COMPLEXITY situation yang diartikan adanya gangguan kompleks yang akan dihadapi oleh suatu organisasi.
AMBIGUITY, keadaan di mana antara realitas dengan makna-makna bauran dari berbagai kondisi yang ada , semua serba ambigu karena tidak memiliki batasan yang jelas dan bahkan tidak terlihat.
Beberapa perusahaan banyak yang bangkrut akibat adanya fenomena ini, Dan beberapa perusahaan lagi juga sedang berusaha untuk tetap bertahan menyesuaikan VUCA tersebut. Maka salah satu jawaban menghadapi VUCA ialah persiapkan semua karyawan berkemampuan Ambidextrous Leader.
“Yang bisa bertahan hidup itu bukanlah mereka yang besar dan kuat. Karena dinosaurus pun punah. Yang bisa bertahan adalah mereka yang mampu menyesuaikan diri. Seperti umpamanya adalah kecoak.”
------
Referensi :
https://id.linkedin.com/pulse/seni-leadership-ambidextrous-leader-kubik-leadership
http://portalhr.com/people-management/persiapan-hrd-menghadapi-vuca-world/
http://obsessionnews.com/cara-bertahan-di-era-vuca/
https://www.youtube.com/watch?v=pSp38pL5TDU
Comments