Sentuhan Pribadi

Jika perusahaan kita rutin mengadakan acara kumpul-kumpul/ gathering, makan siang bareng, silaturrahmi bulanan antar karyawan, Go Wes bareng, dsb berarti perusahaan kita sudah memahami bagaimana ikatan batin yang kuat dapat membuat iklim kerja yang bersemangat dan mendukung sustainabilitas bisnis usaha.

Saya coba benchmark ke salah satu perusahaan grup Astra dan sebuah perusahaan plantation besar di Jakarta Selatan. Disana program "sentuhan pribadi" dirancang untuk menyatukan anggota tim, berupa acara-acara non formal  dan tidak membahas permasalahan pekerjaan. Harapan "kumpul kumpul" ini ialah semata-mata membangun ke intiman yang lebih kuat.

Sejumlah uang/ anggaran ditetapkan setiap bulannya pada setiap kelompok. Misal kelompok sepeda/ GoWes, kelompok Supervisor, kelompok Manajer, kelompok sebuah departemen dll. Bahkan pada tingkat jajaran Manajer ke atas ada yang telah di Setting anggaran departemennya untuk makan siang bersama. Durasi kegiatan sedapat mungkin rutin bulanan, bukan acara tahunan.

Mengingat tujuannya ialah "menyentuh pribadi untuk meningkatan ikatan emosional" maka sebagian besar atau bahkan 100% seluruh pengeluaran kegiatan ditanggung oleh perusahaan; Makan siang bareng, Gowes bareng, Rekreasi bersama (disertai keluarga), Futsal, Kuliner, atau ke acara tertentu yang penuh dengan interaktif antar personal. Hindari acara yang sedikit interaksi seperti ke bioskop bareng. Dan jangan menyinggung pekerjaan/ kinerja perusahaan di acara ini.

Biasanya ada orang di dalam kelompok yang ber inisiatif sebagai "Manajer" kegiatan, melakukan perencanaan dan memastikan dana efektif digunakan sesuai dengan ketentutan hal apa saja yang ditanggung oleh perusahaan. 

Aktifitas-aktifitas tersebut merupakan cara yang baik untuk mengenal orang diluar tempat kerja dan untuk membangun ikatan yang lebih kuat. Tak ayal, semisal di Toyota banyak karyawannya selalu menanti-nanti datangnya acara "sentuhan pribadi" ini.

Comments

Popular posts from this blog

5W2H method - Sebelum melangkah ke solusi perbaikan

20 JENIS KOMPETENSI - SPENCER & SPENCER

MENGENAL ASSERTIVE SECARA SEDERHANA