Jambu Klutuk


Menurunkan kolesterol, anti kanker, antioksidan, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan trombosit, mengobati sariawan, memperlancar pencernaan, merawat kulit, dsb adalah deretan dari manfaat buah yang orang jawa dan sunda biasa menyebut Jambu Klutuk.
Jambu biji merupakan salah satu tanaman buah yang banyak  ditemukan di wilayah Indonesia, walaupun sebenarnya berasal dari Amerika Tropik. Tanaman ini berbuah sepanjang tahun, sering tumbuh liar, dan umumnya ditemukan pada ketinggian 1-1200 m dpl, serta tumbuh dengan baik pada tanah yang gembur maupun liat. Jambu biji secara taksonomi tergolong ke dalam famili Myrtaceae, genus Psidium, spesies guajava, sehingga dàlam bahasa Latin disebut Psidium guajava. Dalam bahasa Inggris jambu biji dikenal sebagai guava, sedangkan di Indonesia disebut juga jambu batu, jambu klutuk, atau jambu Siki.

Tanaman jambu biji merupakan tanaman yang istimewa, buahnya memiliki kandungan zat gizinya yang tinggi, seperti vitamin C, potasium, dan besi. Selain itu, juga kaya zat non gizi, seperti serat pangan, komponen karotenoid, dan polifenol. Buah jambu biji bebas dari asam lemak jenuh dan sodium, rendah lemak dan energi, tetapi tinggi akan serat pangan. Di dalam daun jamu biji antara lain mengandung tanin, minyak asiri(eugenol), dan minyak lemak. Oleh karena adanya senyawa-senyawa yang terkandung di dalamnya menyebabkan tanaman ini banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Pada umumnya bagian yang dapat digunakan dari tanaman ini adalah bagian daun, buah mengkal, ranting muda dan akar. Apa saja manfaat yang dapat diperoleh dari tanaman jambu biji, khususnya sebagai obat akan dibahas dalam makalah ini.

DAUN JAMBU
Daun jambu biji rasanya manis, sifatnya netral, berkhasiat astrigen (pengelat), antidiare, antiradang, penghentian perdarahan (hemostatis), dan peluruh haid. Daun mengandung tanin, minyak asiri(eugenol), minyak lemak, damar, zat samak, triterpenoid, asam malat dan asam apfel. Pada umumnya daun digunakan untuk pengobatan:
·         Diare akut dan kronis
·         Perut kembung pada bayi dan anak
·         Kadar kolesterol darah meninggi
·         Sering buang air kecil (anyang anyangan)
·         Luka dan luka berdarah
·         Sariawan, larutan kumur atau sakit gigi
·         Demam Berdarah

Beberapa Cara Pemakaian Daun Jambu untuk Obat
·         Obat Diare
Daun Jambu Biji banyak mengandung quercetin yang dapat membantu sebagai anti-diare. Pemanfaatan daun untuk pengobatan diare dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain :
a.       Daun jambu segar sebanyak kurang lebih 30 g, dan segenggam tepung beras digongseng sampai kuning. Selanjutnya direbus dalam dua gelas air sampai mendidih (selama 15 menit). Setelah dingin, di saring dan air saringannya diminum. Cara ini dilakukan 2-3 kali dalam sehari.
b.      Sebanyak 30 g daun jambu segar yang telah dicuci ditumbuk sampai lumat. Selanjutnya ditambahkan dengan garam seujung sendok, dan setengah cangkir air panas, lalu diaduk samapai rata.  Setelah dingin, di peras dan saring. Air saringannya diminum sekaligus. Jika penderita masih diare, pengobatan ini diulang 2-3 kali sehari.
c.       Seganggam daun jambu yang masih muda dan segar dicuci , kemudian direbus dalam tiga gelas air sampai tersisa separonya. Air rebusan ini digunakan untuk menyeduh satu sendok teh daun teh hijau, dan di minum selagi hangat. Pengobatan ini dilakukan 2-3 kali sehari sampai sembuh.
·         Obat Perut Anak Kembung
Tiga lembar daun jambu biji muda dan segar, lima butir adas, dan 1/2 jari kulit batang pulosari yang dipotong kecil-kecil, lalu cuci sampai bersih. Bahan-bahan tersebut direbus dalam 2 cangkir air sampai tersisa satu cangkir. Setelah dingin, disaring dan air saringannya digunakan sebagai obat. Cara pemakaiannya, bayi umur 3 bulan 5-7 kali sehari (masing-masing satu sendok), bayi umur enam bulan 3 kali sehari (masing masing satu sendok makan), anak umur 3 tahun 3 kali sehari (masing-masing 2 sendok makan), dan anak diatas 3 tahun 1 kali sehari (satu cangkir).
·         Obat Penurun Kadar Kolesterol Darah yang tinggi
Sebanyak 7 lembar daun jambu biji, 2 genggam daun ceremai dan 10 lembar daun sirih (ketiganya herba segar),dicuci sampai bersih. Bahan-bahan tersebut direbus dalam 3 gelas air sampai tersisa separonya. Pada saat merebud panci harus ditutup. Setelah dingin, disaring, dan air saringannya diminum pagi dan malam hari, masing-masing ¾ gelas.

·         Obat Sering Buang Air Kecil (Anyang-anyangan)
Kurang lebih segenggam daun jambu segar dan tepung beras digongseng sampai kuning. Selanjutnya direbus dalam 3 gelas air sampai air rebusannya tersisa separonya. Setelah dingin, disaring, dan air saringannya diminum sehari 3 kali, masing-masing aetengah gelas.

·         Luka dan Luka Berdarah dan Sariawan
Daun jambu biji yang baru dipetik diambil secukupnya, kemudian dicuci. Selanjuntnya ditempelkan pada luka, dan dibalut dengan perban. Perban dan ramuan tersbut diganti 3 kali sehari sampai lukanya sembauh. Untuk pemakaian luar, daun yang masih segar direbus, dan air rebusannya digunakan untuk mencuci luka. Cara lain, giling daun segar sampai halus, lalu bubuhkan pada luka berdarah akibat kecelakaan dan benda tajam atau borok disekitar tulang.
·         Sariawan, larutan kumur atau sakit gigi
Untuk Sariawan diambil 1 genggam daun jambu biji dan 1 potong kulit batang jambu biji lalu direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih. Selanjutnya disaring untuk diambil airnya. Ramuan ini diminum 2 kali sehari. Untuk sebagai larutan kumur mulut, ramuan ditunggu dingin lalu langsung digunakan untuk dikumur. Untuk sakit gigi, kunyah daun jambu biji yang sudah dicuci.
·         Demam Berdarah
Untuk demam berdarah, Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik menyebutkan bahwa pemberian ekstrak kering daun jambu biji selama 5 hari mempercepat pencapaian jumlah trombosit >100.000/µl, pemberian ekstrak kering setiap 4-6 jam meningkatkan jumlah trombosit >100.000/µl setelah 12-14 jam, tanpa menimbulkan efek samping yang berarti. Dengan demikian, ekstrak daun jambu biji dapat digunakan untuk pengobatan kuratif demam berdarah. Untuk meraciknya, di ambil daun Jambu Biji sebanyak 3-5 lembar, di rebus dengan air sebanyak 2 gelas lalu diminum setiap 4 jam.
Berdasarkan hasil penelitian, telah berhasil diisolasikan suatu zat flavonoid dari daun jambu biji yang dapat memperlambat penggandaan (replika) human immunodeficiency virus (HIV) penyebab penyakit AIDS. Zat ini bekerja dengan cara menghambat pengeluaran enzim reserved transriptase yang dapat mengubah RNA virus menjadi DNA di dalam tubuh manusia.

BUAH JAMBU BIJI
Buah adalah salah satu jenis makanan yang memiliki kandungan gizi, vitamin dan mineral yang pada umumnya sangat baik untuk dikonsumsi setiap hari. Dibandingkan dengan suplemen obat-obatan kimia yang dijual di toko-toko, buah jauh lebih aman tanpa efek samping yang berbahaya serta dari sisi harga umumnya jauh lebih murah dibanding suplemen yang memiliki fungsi yang sama. Buah jambu biji atau guava (Gambar 1) adalah favorit banyak orang, dan dapat dimakan langsung atau dibuat jus. Buah ini merupakan salah satu buah terbaik yang dapat dimakan sehari-hari karena buah jambu Biji sangat kaya akan Vitamin C. Kandungan Vitamin C pada buah jambu biji sangat tinggi, yaitu 87 mg per 100 g buah Jambu Biji. Jumlah tersebut dua kali lipat dari jeruk manis (49 mg/100 g), lima kali lipat dari orange, serta delapan kali lipat dari lemon (10,5 mg/100 g). Dibandingkan jambu air dan jambu bol, kadar vitamin C pada jambu biji jauh lebih besar, yaitu 17 kali lipat dari jambu air (5 mg/100 g) dan empat kali lipat dari jambu bol (22 mg/100 g). Untuk mengobati penyakit tertentu, lebih disukai buah jambu biji yang daging buahnya berwarna merah.






 








Seperti diketahui, vitamin C merupakan antioksidan yang baik, disamping itu vitamin C memiliki fungsi menjaga dan memacu kesehatan pembuluh kapiler: mencegah anemia gizi, sariawan, gusi yang bengkak dan berdarah (penyakit skorbut); serta mencegah tanggalnya gigi. Vitamin C dosis tinggi dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan berbagai infèksi. Dengan demikian, tubuh tidak mudah menjadi sakit, seperti flu, batuk, demam, dan lain-lain.Vitamin C membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi nitrosamin, suatu zat pemicu kanker. Vitamin C juga berperan untuk pembentukan kolagen yang sangat bermanfaat untuk penyembuhan luka. Ketersediaan vitamin C, yang cukup dalam darah dapat mendorong ke selenium dalam menghambat sel kanker, terutama kanker paru-paru, prostat, payudara, usus besar, empedu, dan otak. Pada intinya, jambu biji dapat dijadikan sebagai sumber utama bagi kebutuhan vitamin C tubuh. Konsumsi jambu biji seberat 90 gram setiap hari sudah mampu memenuhi kebutuhan vitamin harian orang dewasa, sehingga mampu menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Kandungan vitamin C pada jambu biji mencapai puncaknya menjelang matang. Sebagian besar vitamin C jambu biji terkonsentrasi pada bagian kulit serta daging bagian luarnya yang lunak dan tebal. Karena itu, jambu biji sebaiknya dikonsumsi beserta kulitnya.
Selain vitamin C, buah jambu biji juga mengandung banyak kalsium (jarang pada buah lainnya), Vitamin A, Vitamin B, zat besi, fosfor, potasium, dan kaya akan serat. Untuk yang suka berdiet, buah jambu biji hanya mengandung 25 kalori. Kandungan gizi dalam 100 gram jambu biji disajikan pada Tabel 1. Kandungan potasium dalam jambu biji sekitar 14 mg/100 gram buah. Potasium berfungsi meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kontraksi otot, mengatur pengiriman zat-zat gizi lainnya ke sel- sel tubuh, mengendalikan keseimbangan cairan pada jaringan sel tubuh, serta menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Tabel 1. Kandungan Gizi Jambu Biji dalam 100 gram BDD
Kandungan
Jumlah
Kandungan
Jumlah
Energi
49,00 kal
Vitamin B1
0,05 mg
Protein
0,90 g
Vitamin B2
0,04 mg
Lemak
0,30 g
Vitamin C
87,00 mg
Karbohidrat
12,20 g
Niacin
1,10 mg
Kalsium
14,00 mg
Serat
5,60 g
Fosfor
28,00 mg
Air
86 g
Besi
1,10 mg
Bagian yang dapat dimakan
82%
Vitamin A
25 SI



Buah jambu biji juga mengandung asam amino (triptofan, lisin), dan pektin. Serat di dalam buah merupakan serat yang larut dalam air, terutama di bagian kulitnya sehingga dapat mengganggu penyerapan glukosa dan lemak yang berasal dari makanan dan membuangnya ke luar tubuh. Saat ini, buah jambu biji telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan jumlah trombosit pada penderita demam berdarah. Kemungkinan besar, hal ini disebabkan buha jambu biji berkhasiat untuk mengatasi hemostatis, antiradang dan antioksidan sehingga dapat menghentikan proses agregasi (pengumpulan) trombosit dan perdarahan yang terjadi sebelumnya, seperti mimisan, perdarahan kulit dan berak darah. Alhasil, jumlah trombosit cepat meningkat disertai perbaikan kualitas trombosit yang beru terbentuk sehingga dapat berfungsi kembali secara normal.
Sumber: 
Helmetz.com
Retno Arianingrum, M.Si, Jurdik Kimia FMIPA UNY 
Ana Poejiati, 1994, Dasar-dasar Biokimia, Jakarta, Penerbit Universitas Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

5W2H method - Sebelum melangkah ke solusi perbaikan

20 JENIS KOMPETENSI - SPENCER & SPENCER

MENGENAL ASSERTIVE SECARA SEDERHANA