PEMIMPIN SEJATI

A good leader is a person who tekes a little more than his share of balame little less his share of the credit. (John C. Maxwell)


Pada suatu hari dalam musim dingin yang tidak kunjung berakhir, George Washington ingin meninjau pasukannya di perbarasan terjauh dari kantor pusatnya. Washington mengenakan mantel yang tebal dan sebuah topi yang menutup wajah untuk menghindar dari terpaan udara dingin sore itu. Ketika ia sampai ke perbatasan, ia dengan berjalan kaki berkeliling meninjau benteng pertahanan terakhir dan tak satu pun tentara yang berpapasan dengannya menyadari bahwa mereka sedang dikunjungi oleh seorang pemimpin tertinggi kala itu.

Ketika berjalan cukup jauh, ia terhenti melihat sekelompok tentara yang bekerja keras dengan di awasi oleh seorang kopral yang berteriak-teriak dengan nyaringnya. Setelah dekat, Washington melihat bahwa sekawanan tentara itu sedang berusaha menarik keluar kereta yang berisi kayu-kayu berat yang terperosok ke dalam sebuah parit. Ia memperhatikan si kopral berteriak dengan lantangnya, “Tarik...!Ayao tarik ke atas, mana tenaga kalian... Ayo tarik lebih kuat lagi!” Kopral itu berteriak dengan semangatnya tanpa memberikan bantuan kepada anak buahnya.

Ketika kereta itu hampirkeluar dari parit, para tentara kehilangan keseimbangan karena licinnya tanah yang diselimuti salju. Sang kopral dengan nada berteriak, “Ayo, jangan loyo, ceppaaaat, satu, dua, tiga! Ayo dorong yang kuat!” Para tentara mencoba sekali lagi dengan sekuat tenaga dan ketika kereta itu akan tergelincir kali keduanya, Washington berlari dan langsung memberikan bantuannya. Bersama para tentara, Washington berjibaku untuk mendorong dan membantu anak-anakmuda itu. Akhirnya, kereta yang berisi kayu yang berat itu berhasil dikeluarkan dari parit. Muka-muka pucat dan kecapaian terlihat dari raut wajah para tentara yang dengan senang menepuk pundak Washington dan tidak lupa memberikan ucapan terima kasih kepada penolong misterius itu.

Washington segera berkata kepada si kopral, “Mengapa Anda tidak memberikan pertolongan kepada anak buah Anda, padahal Anda tahu mereka sangat membutuhkan bantuan Anda?” Kaget dihardik oleh seorang yang tak dikenalnya, sang kopral menjawab, “Mengapa saya harus membantu mereka, tak tahukah Anda sedang berbicara dengn seorang kopral?” Washington menjawab, “Tentu saya mengetahui Anda adalah seorang kopral (sambil membuka mantelnya, Washington memperlihatkan jubah kebesarannya) dan saya hanyalah seorang pemimpin tertinggi di negara ini. Lain kali Anda membutuhkan pertolongan utk mendorong kereta berat ini keluar dari parit, saya dengan senang hati akan menolong.”

Kepemimpinan karismatik sering kali di gambarkan sebagai seorang yg pandai berbicara, antusias, dan mampu memotivasi pengikutnya. Namun, Washington memprlihatkan wujud kepemimipinan sejati dengan tanpa basa basi memberikan pertolongan yang sangat di butuhkan oleh pengikutnya. Ingatlah, posisi Anda bukanlah yang menentukan apakah Anda seorang pemimpin di kelompok Anda. Kepemimpinan Anda di ukur dari berapa besar sumbangsih yang dapat Anda berikan bagi kelompok Anda.

Dunia ini membutuhkan pemimpin yang bukan hanya mampu memberikan semangat kepada timnya, dunia ini juga mencari pemimpin yang dapat menumbuhkan rasa kepecayaan yang tinggi bagi pengikunya dengan memberikan contoh dan teladan. Seorang pemimpin haruslah seseorang yang memberikan pengorbanan yang tertinggi, ia selalu berada si garis depan membela pengikutnya, menanggung risiko yang paling berat, dan ketika mendapat penghargaan, ia memberikan kreditnya kepada para pengikutnya dan bukan kepada dirinya sendiri.

Apapun posisi Anda di tempat Anda bekerja, terutama bagi Anda yang mempunyai bawahan atau pengikut/ downline, tanyalanlah dan lihatlah apa yang dapat Andaperbuat bagi mereka. Lakukanlah dengan tulus, niscaya Anda tidak perlu terlalu sulit untuk meminta pengikut Anda mengikuti apa yang Anda inginkan.
(Source : Buku Champion, Darmadi Darmawangsa)

Comments

Popular posts from this blog

5W2H method - Sebelum melangkah ke solusi perbaikan

20 JENIS KOMPETENSI - SPENCER & SPENCER

MENGENAL ASSERTIVE SECARA SEDERHANA