EFEK NEGATIF MEMBENTAK ANAK

"Ya Tuhan, mohon maaf atas kelemahanku yang kurang sabar mendidik amanahMu, juga kepada Putriku yang sangat Abi sayangi. Abi sadar seringkali Abi membentak, menghardik kalian karena kelemahan diri Abi mu dalam mengontrol emosi dan kurang bisa menyayangi kalian. Tetapi ketahuilah bahwa Abi sangat mencintai mu melebihi rasa cinta Abi pada diri Abi sendiri. Saat dirimu sakit, Abi khawatir dan mohon kepada Tuhan agar memindahkan rasa sakitmu kepada Abi, mohon jangan biarkan putriku menderita dan biarlah beban sakit Abi tanggung saja. Semoga Abi dan Umi bisa mengontrol emosi, mendidik kalian dengan sabar dan penuh kelembutan, karena kita punya Tuhan yang maha lembut, maha bijaksana dan maha menyayangi. Bismillahirrahmanirrahim, atas nama Mu ya Allah, Ridloilah hamba menjadi Ayah yang baik yang mencintai keluarga dan imam bagi semuanya."

Itulah sebait doa dan permohonan maaf ku, karena seringkali jika anak kurang sreg dihati, ku marahi dan bahkan membentaknya. Astaghfirullah... Saya coba merenung dan instrospeksi diri dan mencoba mencari literatur2 tentang pendidikan anak.

Dari beberapa literatur, membentak, pada anak akan sangat ber
efek pada psikologisnya, dia akan merasa tertekan dan akan memendam rasa tertekannya itu. Membentak bisa berpengaruh buruk pada anak-anak, karena bisa membuat renggang ikatan batin dengan anak, selain itu bentakan tidak mengajarkan apa-apa untuk perkembangan si kecil. Saat usia anak masih di bawah 10 tahun, mereka tidak akan melawan atau balas membentak. Tetapi karena sikap pasif mereka itu, Anda jadi tidak bisa mengukur seberapa besar dampak psikologis yang ditimbulkan karena membentak. Anak cenderung untuk meniru perilaku orangtuanya. Seorang anak yang selalu dibentak, diomeli, atau dimarahi, akan tumbuh dengan keyakinan bahwa dia sah-sah saja berkomunikasi dengan menggunakan bentakan, omelan, atau kemarahan.

Beberapa dampak akibat "salah asuh" dengan MEMBENTAK ini adalah:

1. Anak saat dewasa menjadi minder & takut mencoba hal baru. Jiwanya selalu merasa bersalah sehingga hidupnya penuh keragu
an dan tidak percaya diri.

2. Anak akan memiliki sifat pemarah, egois, judes karena dia dibentuk dengan kemarahan oleh orang tuanya. Jika ada hal yang tidak berkenan dihatinya karena sikap kawannya, dia cenderung agresif dan memarahi rekannya. Padahal masalahnya hanya sepele.

3. Anak akan memilki sifat menantang, keras kepala dan suka membantah nasehat atau perintah orang tuanya.


4. Anak akan memiliki pribadi yang tertutup dan suka menyimpan unek-unek nya, takut mengutarakan, karena takut dipersalahkan.


5. Anak menjadi apatis, sering tidak peduli pada suatu hal.


Dari beberapa artikel dan penelitian disebutkan bahwa, satu bentakan merusak jutaan sel-sel otak anak kita. Hasil penelitian Lise Gliot, berkesimpulan pada anak yang masih dalam pertumbuhan otaknya yakni pada masa golden age (2-3 tahun pertama kehidupan, red), suara keras dan membentak yang keluar dari orang tua dapat menggugurkan sel otak yang sedang tumbuh. Sedangkan pada saat ibu sedang memberikan belaian lembut sambil menyusui, rangkaian otak terbentuk indah.

Penelitian Lise Gliot ini sendiri dilakukan sendiri pada anaknya dengan memasang kabel perekam otak yang dihubungkan dengan sebuah monitor komputer sehingga bisa melihat setiap perubahan yang terjadi dalam perkembangan otak anaknya. “Hasilnya luar biasa, saat menyusui terbentuk rangkaian indah, namun saat ia terkejut dan sedikit bersuara keras pada anaknya, rangkaian indah menggelembung seperti balon, lalu pecah berantakan dan terjadi perubahan warna. Ini baru teriakan,” ujarnya.
Dari hasil penelitian ini, jelas pengaruh marah terhadap anak sangat mempengaruhi perkembangan otaknya. Jika ini dilakukan secara tak terkendali, bukan tidak mungkin akan mengganggu struktur otak anak itu sendiri. “Makanya, kita harus berhati-hati dalam memarahi anaknya,” Tidak hanya itu, marah juga mengganggu fungsi organ penting dalam tubuh. Tak hanya otak, tapi juga hati, jantung dan lainnya.

Kelekatan hubungan anak dan orang tua sangat berpengaruh bagi perkembangan otak dan psycologisnya, tdk usah khawatir anak jadi cengeng dan manja. So.. Semoga saya tidak membentak lagi terutama pada umur 1-6 tahun si anak karena ini adalah "the golden age" yang dapat merusak kecerdasan emosionalnya. Bismillah....

Comments

Anonymous said…
waktu kecil aku sering dipukul diseret dicaci disiram air kolam
dibentak itu sudah makanan sehari2
dan beginilah jadinya skrg

menyedihkan wkwk
Dika said…
Wah mengerikan banget masa kecilnya mba/mas?? Trus skrg jadi gmn mksudnya? Semoga tidak berdampak ke anak dan keluarga yah ^_^
Dika said…
INfo di Atas bagus bgt, makasih yaaa aku jd nyesal kalo ingat prnah jg membentak Anakku hiks....
Makasih Mbak Dika
saya jg kadang kalo pas abis kerjaan yg menyita emosi, macet di jalan, kadang jg "kena" si anak.
Semoga tidak trjadi lagi...
Anonymous said…
saya seorang ayah yg diamanahkan putri cantik yg kini berusia 3 tahun, baru sekali saya membentaknya sekitar 3 bulan yg lalu, itu pun krn dia hampir terjatuh, sehingga reflek berteriak sambil memarahi, setelah itu anak saya langsung terdiam dan pergi memeluk bundanya, terenyuh sekali hati ini melihatnya, semenjak saat itu saya tidak pernah membentak lagi, namun yg jd masalah istri saya sejak anak saya usia 1 tahun sering dimarahi dan dibentak, sedih sekali hati ini memikirkan tabiat istri saya yg temperamen seperti itu, sudah dinasehati berulang kali secara baik-baik & tanpa emosi, namun tdk berhasil krn selalu melawan & membantah, saya kehabisan akal utk mengatasi sifat temperamennya. ada saran?
Anonymous said…
Mungkin istri anda ada beban emosi yg terpendam sendiri.. Srhingga imbas ke anak. Coba bapak memberi perhatian yg lebih ke istri serta kasih sayang. Mudahn.. Dg hati istri yg senang.. Akan membuatnya mendudik anak dg senang pula.
Anonymous said…
Saya punya adik yg telah lebih dulu menikah & skrg pny putri berumur 2 thn 2bln.. Kami msh hdp serumah di rumah ortu kami. Tp sejak putribya berumur 10 atau 11 bln, adik sy & suaminya selalu membentak & berteriak2 kalau memberi larangan atau memberi perintah kpd anaknya (jika anaknya tidak mau menuruti). Sebetulnya sy prihatin melihat kondisi ponakan sy, krn skrg ponakan sy mjd sering balik berteriak jika ayah bundanya marah atau jd sering berteriak kdp org lain ketika dy memegang benda yg tdk boleh org lain pegang..
Sy mau menasihati tp sy ga punya cara & takut di balikkan dgn kata2 "kakak kan blm pny anak, jd blm merasakan bgmn rasanya mengahadapi anak yg susah di ksh tau" (karena sy prnh sekali mendapati kalimat tsb & sy lgsg diam).. Ibu sy udah berulang kali menasihati adik sy, tp tetap saja adik sy & suaminya tdk pernah bs merubah sikap mereka yg temperamen..
Mohon sarannya agar adik sy & suaminya bs merubah sikap keras mereka thd anaknya, krn dr mulai lahir sampai skrg sy dekat sekali dgn anak mereka & hati sy terenyuh stiap kali ponakan sy di bentak2 & di marahi.. Terima kasih
asty m said…
Y اَللّÙ‡ُ sya salah ....selalu mmbentak anak sya.pdhal sya sadar smnjak kecil sya jg serinh d siksa dan d bentak oleh kedua ortu sya..apa ini faktor turunan krna trauma sya??sy sadar sering introspeksi diri tpi bbentakan itu kerap muncul saat hati sya sedang gk mood.tlong share gmn cra sya buat merubah diri dgn lebih super2sabar.sedihh klo liat c kecil † ϑüƦoº° udah d bentak...
Unknown said…
Masyaallaah.... sy sungguh menyesal. terkadang lepas kontrol kl sedang marah dg si kecil yg berusaha 2th 4bln... memang ada Kalanya kesal dg suami atau ketika ribut dg suami terlampiaskan ke anak.. tapi suami apakah berpikir kl sebenarnya apa ygdilakukan suami justru fatal akibatnya pada anak... sepertinya tidak .. sy saat ini adalah ibu rumah tangga dimana seblmnya sy kerja Dan tdk pernah mengasuh Dan mendidik anak Sendiri.. sungguh luar biasa mengasuh seorang anak dg mengerjakan sma tugas rumah tangga Sendiri tanpa ADA seorang pembantu.. yg angin sy tanyakan adalah apakah masih bisa sy memperbaiki semua yg pernah sy perbuat thd Putri sy yg terkadang sy marahi dg menjewernya..membentaknya...mencubittnya... mohon arahannya.. terimakasih..
Anonymous said…
Cerita saya hampir sama seperti yg sebelum nya dari umur 10 bulan saya jika lg ada.beban pikiran atau lg ribut dgn suami anaklah yg jd korban, saya sedih jika membentak anak, dan ujung2nya penyesalan lah yg ada. Saya sadar saya butuh extra lg dekat dgn yg di Atas, karna sabar lah kunci utamanya. Saya jg bingung suami saya kurang dekat dengan ALLAH. Mohon bantu doakan agar suami saya dapat Hidayah agar lebih mendekatkan diri dgn ALLAH. AMIN
Anonymous said…
Dipukuli di caci maki di suruh bunuh diri pun sdh pernah di usir dari rumah dianggap anak yang tidak berguna. Ya sdh biasa jadi makanan sehari hari saya jg tidak tau apa penyebab ayah jd begitu tidak sukanya dengan saya sampai begitu. Dan sekarang saya jd kebal. Kalaupun sekolah rasanya tidak ingin pulang saya takut tp mau tidak mau ya harus pulang jika tidak nanti dipukuli deh ahaha
Anonymous said…
sama dengan cerita2 di atas, sy dari kecil juga sering banget di bentak2 ortu saya, sehingga temperamen sy tinggi juga seperti mereka. akhirnya sewaktu sy punya adik bungsu, sy juga sering membentak2 dy sampai skrg dy sudah SMP. tapi melihat tingkahnya sekarang dy sangat tertutup dan lebih mendendam dr yg sy duga. bagaimana caranya utk mengurangi sifat ini...takut kalo punya anak nanti sifat ini terus berkembang..
Anonymous said…
Itu benar dan terbukti hingga umur saya yang menginjak 36 tahun bulan ini, saya mengalami minder dan sangat tidak percaya diri......susah sekali menghilangkan sifat ini......terkadang saya suka protes dengan TAKDIR yang telah Allah tentukan.....
Unknown said…
malam ini saya penuh penyesalan... anak pertama saya 4 tahun - laki lai... saya single parent dengan dua anak... saya seringmembentak bahkan sering memukul... saya takut dan memulai browsing... blog ini ada diurutan atas, dan saya membaca...
saya menyesali banyak hal, di usia golden age na, saya mulai sering marah marah, dan menjadi kebiasaan hingga sekarang
anak saya, sekarang mulai suka marah dan teriak dan penuntut, dan membuat saya makin sering pitam
saya takut dengan sel otaknya
saya takut dengan kepribadiannya
saya takut akan banyak hal
karna saya tau sayalah yang membentuk dan sayalah penyebab utamanya
awalna ortu sering memarahi dan memusuhi saya karna ssikap saya
tapi saya kembali emosi dan berkata "papa mami kan gak pernah tau aku gimana.... dulu aku digituin mama(nenek) ya gak papa"
ya... ortu saya sibuk kerja dari pagi sampe sore bahkan malam
sehari hari saya di didik nenek yang sangat keras
dan tidak segan segan, memukul pake rotan
tapi walau ortu tau, mereka pura pura tidak tau, dan menganggap saya emang terlalu nakal dan pemberontak
ketika dewasa, saya emang jadi pribadi yang kurang PD, minder, pemarah, mudah putus asa, dan banyak lagi yang negatif
saya melihat anak pertama, saya seolah berkaca ketika saya kecil
doakan saya
besok saya benar benar harus berubah
walau saya yakin butuh usaha yang keras
STOP sakiti anak kita lagi
Unknown said…
Hai..
Saya jg sering di marahi dan dipukuli juga di olok" dengan kata" kasar dari kecil sampai sekarang saya remaja. Dan akhirnya saya menjadi pribadi yang minder, pendendam, tempramental,sensitif, keras kepala, tidak percaya diri dan sifat" buruk lainnya. Ini dikarenakan kedua ortu sy suka melakukan kekerasan secara fisik maupun kata". Saya dijadikan pelampiasan kekesalannya setiap hari. Jadi saya sdh kebal akan semua perkataan kasar dan kekerasan yg dilakukan ortu sy.

Saya cmn mau blg kpd smua ortu kalau kalian mengajarkan anak disiplin bukanlah dgn cara memarahi, memaki maupun memukuli karna hal itu tdk akan berpengaruh apa" pd kedisiplinan mrk justru akan merusak mental dan fisik mrk. Dan juga jgn menghukum anak dgn kekerasan cukup beritahu dengan baik" dan mengarahkan mrk agar tdk mrlakukan kesalahan lagi.

Tolong yah, karna saya sdh merasakan akibat buruk dr kekerasan itu. Contohnya yaa seperti td mempunyai sifat buruk dan juga menjadi sulit memahami contohnya pelajaran, dlu sy dgn mudah paham apa yg disampaikan guru dan justru kebalikan nya sekarang sy sulit memahami pelajaran yg di berikan. Mnrt yg sy baca hal ini adalah akibat buruk jangka panjang pd si anak. Saya tdk ingin ada anak yg mengalami hal sprt sy.

JADI BERHENTILAH MEMARAHI, MEMBENTAK MAUPUN MEMUKULI ANAK!!!
KARENA ANAK ADALAH TITIPAN ALLAH SWT DAN HARUS KITA RAWAT DENGAN BAIK BUKAN MALAH MENYIANYIAKANNYA!!!.
Unknown said…
Hai..
Saya jg sering di marahi dan dipukuli juga di olok" dengan kata" kasar dari kecil sampai sekarang saya remaja. Dan akhirnya saya menjadi pribadi yang minder, pendendam, tempramental,sensitif, keras kepala, tidak percaya diri dan sifat" buruk lainnya. Ini dikarenakan kedua ortu sy suka melakukan kekerasan secara fisik maupun kata". Saya dijadikan pelampiasan kekesalannya setiap hari. Jadi saya sdh kebal akan semua perkataan kasar dan kekerasan yg dilakukan ortu sy.

Saya cmn mau blg kpd smua ortu kalau kalian mengajarkan anak disiplin bukanlah dgn cara memarahi, memaki maupun memukuli karna hal itu tdk akan berpengaruh apa" pd kedisiplinan mrk justru akan merusak mental dan fisik mrk. Dan juga jgn menghukum anak dgn kekerasan cukup beritahu dengan baik" dan mengarahkan mrk agar tdk mrlakukan kesalahan lagi.

Tolong yah, karna saya sdh merasakan akibat buruk dr kekerasan itu. Contohnya yaa seperti td mempunyai sifat buruk dan juga menjadi sulit memahami contohnya pelajaran, dlu sy dgn mudah paham apa yg disampaikan guru dan justru kebalikan nya sekarang sy sulit memahami pelajaran yg di berikan. Mnrt yg sy baca hal ini adalah akibat buruk jangka panjang pd si anak. Saya tdk ingin ada anak yg mengalami hal sprt sy.

JADI BERHENTILAH MEMARAHI, MEMBENTAK MAUPUN MEMUKULI ANAK!!!
KARENA ANAK ADALAH TITIPAN ALLAH SWT DAN HARUS KITA RAWAT DENGAN BAIK BUKAN MALAH MENYIANYIAKANNYA!!!.
Unknown said…
Artikelnya menarik,Terima kasih atas ilmu nya gan..semoga doa agan terkabul & menjadi ayah yg lebih baik lagi..
Anonymous said…
Kalo masih bayi umur satu bulan sudah sering di bentak atau di teriakkan entah karna cengkraman tangan yang di anggap sebagai cubitan oleh ibunya atau karna menyusunya tidak benar, atau karna tangisan yang tak henti, apakah bayi yang belum bisa berfikir itu sudah bisa merasakan dampak negatif dari teriakan dan bentakan orang tuanya?
Unknown said…
Semua benar,sy dulu klo ga mau ngaji digebukin pake selang.stlah dewasa sy judes.tp skrg sy pinter ngaji tau agama sampe buat suami sy yg bule jd mualaf...i love my mom
Unknown said…
Tidak mudah memang menjaga emosional terhadap prilaku anak. Terlebih untuk Ibu yang Notaben nya 24Jam kerja mengasuh mendidik anak, 24Jam Kerja begelut dengan tingkah laku anak yang menyebalkan, menjengkelkan karena tidak menurut dll ...

Lantas apakah HAK untuk seorang Ibu untuk MARAH terhadap anak-anaknya???


Salam
Ayah Toto
Anonymous said…
Aamin yra, semoga diberikan kesabaran dan lekas diijabah doa2nya Mb ya. Sama suamiku juga msh bljr ttg agama Islam namun di setiap sholat saya slalu mendoakan semoga suami saya bs lbh khusyuk dlm setiap ibadahnya. Alhamdulillah skrg jauh lbh baik Mb dan jujur utk kesabaran lbh sabar suami saya drpd saya dlm menghadapi mslh kehidupan dr dlu sampai detik ini. Insya Allah saya dan suami ttp bs istoqomah dlm menjaga amanah Allah swt. Doa yg sama utk Mb juga. Aamin yra. :)
Anonymous said…
Jujur saya memutuskan utk resign dr pekerjaan yg saya senangi krn faktor Anak saya yg slama saya bekerja 1 thn trakhir sering skali sakit dan lingkungan kerja saya yg krg bs menerima hal tsb jujur sedih pdhl saya bekerja di sebuah bank syariah ternama di Indonesia. Krn hal tsb akhirnya saya memutuskan utk lbh memilih mengurus dan mendidik Anak saya dgn tangan saya sendiri. Mksh byk buat penulis yg sdh mengingatkan saya, krn tdk dipungkiri pernah dlm mendidik Putri kecilku yg baru berumur 1 tahun 2 bulan pernah membentak jika Anak saya sdg sulit diatur dan kejadian itu pasti slalu saat saya sdg dlm masa haid krn mgkn saat itu saya sdg terbatas dlm melakukan ibadah. Yg bs saya simpulkan bahwa bnar skali jika qt slalu mengingat Tuhan (Allah swt) qt slalu dijauhkan dr bujuk rayu syeitan yg terkutuk utk melakukan hal yg sejatinya tdk ada manfaatnya utk Anak kita. Semoga saya dan ortu yg lain bs lbh sabar dan istiqomah dlm mendidik dan menjaga anak2 kita. Aamin yra. Barakallah buat penulis.
Unknown said…
Ya Allah Ya Robby..
Betapa kejamnya saya sebagai seorang ibu..
Saya selalu membentak anak saya dengan suara yang sangat keras Luar biasa bahkan lebih keras dari suara petir..
itu saya lakukan pada anak saya sejak usia dua bulan sering saya bentak sampe sekarang usianya sudah stahun stengah dia tumbuh dengan bentakan sehari hari..
Ya Allah semoga Anak saya baik2 saja..
Unknown said…
Menyesal hanya itu yg kini saya Rasakan..
Unknown said…
Ya Allah sdh terlalu sering aku membentak dan memarahi anakku 4tahun.Dan kalau nakalnya kelewatan aku kadang mencubitnya.Baru setelah itu aku menyesal sdh melakukannya.Betapa jahatnya aku.Aku sdh sering dinasehati sm suami dan mertua tapi kadang aku malah bilang itu cara aku mendidiknya.Anakku memang sering melawan jika aku kasih tau.Adiknya yg 1thn lebih pun sering dikasari dan dibentaknya.Apakah anakku meniru perilaku mamanya?Kalau aku sdh marah kadang aku bilang ke anakku jgn dekat2 mama lagi.Hatiku menangis mengapa aku lakukan itu pd anaakku.Aku hanya bisa berdoa agar Allah melembutkan hatiku dalam mendidik anak2ku.Walau ada keinginan u/tdk membentak atau kasar lagi pd anak2ku.Ya Allah semoga aku bisa berubah menjadi ibu yg penuh kasih sayang
Anonymous said…
Bnr,tdk dipungkiri realitas dan fakta tsb...anak q muh.rafli wkt usia satu thn pertumbuhannya bgs..tp disaat itu sy dan suami ribut bsr...suami q memukul dan membentak q didpn anak q...sjk kejadian itu aqidah melihat efek yg signifikan...anak q yg tdnya sdh bs bicara mendadak tdk bs bicara lg...hny bs teriak dan menjerit...aw mengembalikn kondisi anak q agar bs bicara dg normal kmbli hrs terapi slm krg lbh satu th di LMC autis center pondok klp...alhamdulillah skrg anak q sdh usia 8 th bs berkomunikasi dg baik...
Anonymous said…
Waa ngenak ini. Saya lupa dulu suka dibentak atau ndak. Tapi rasanya saya memiliki beberapa ciri di atas akibat dari dibentak2 orang tua. Seperti tertutup, kurang percaya diri, takut salah, pendiam dan susah mencerna pelajaran:(( dan sekarang adik saya kelas 2SD sudah dibentak2 sampe ibu saya bilang mau bunuh diri atau bunuh adik saya saking capeknya ngadepin dia. Saya sebagai kakak malah diem dan ndak tau mau berbuat apa. Mau nasihatin ibu juga nanti malah dimarah balik dan sy tidak terima adik saya diperlakukan begitu. Saya hanya berharap psikologi adik sy tidak terganggu dan sy berdoa semoga saya tidak membentak anak2 sy kelak seperti ibu sy membentak adik2 saya seperti skrg:(
Anonymous said…
Salah satu metode paling efektif dalam menghapus rasa minder pada anak adalah dengan mengembangkan bakat dan potensi yang dimilikinya dengan begitu anak lebih percaya diri dengan kemampuan yang dimilikinya.
Kembangkan dan asah bakat serta potensi nya dengan bergabung di www.bakatsuper.com
Anonymous said…
Jujur, awalnya saya ngga menyangka ternyata itu penyebab saya memiliki sifat - sifat persis sama dengan yang diatas, semenjak menginjak SMK saya sudah meniatkan untuk mengubah sikap, sudah beberapa dari sifat2 diatas yang menghilang, namun sulit sekali untuk menghilangkan sikap sikap tsb, terutama takut salah, selalu merasa tidak yakin thdp keputusan saya sendiri, dan saya paling pendiam dan tertutup diantara teman2 sebaya, hampir semua teman saya tidak tau banyak soal saya, tapi saya tau banyak soal mereka, agresif / tempramental, biasanya yang terkena imbas adik saya, namun terkadang diluar keluarga, tapi tetap saya meminta maaf setelah marah, dan sampai sekarang saya suka menyendiri di kamar jauh dari keluarga, sampai sekarang saya masih sulit untuk menerima semua nasehat dari orang tua, tapi saya berusaha untuk memproses nasehat2 tersebut dan meyakinkan diri, semua itu pasti berguna dimasa mendatang. Salah satu tantangan tersulit memang, ditambah jika tidak ada support dari ortu sendiri untuk mengubah sifat, walaupun ortu sudah berubah dalam memperlakukan saya, sudah tidak pernah lagi membentak, atau menyalahkan, hanya menasehati, paling mentok hanya membesarkan volume suara mereka, untuk ibu2 dan bapak2 mohon jangan bentak anak kalian, sesalah apapun mereka, tindakan anda akan berpengaruh besar pada mereka, tegas namun jangan membentak, jangan sampai mereka seperti saya.
Unknown said…
Sangat memberikan informasi coach. Semoga kita semua dapat menjadi ortu sabar & penyayang dalam mendidik anak

Popular posts from this blog

5W2H method - Sebelum melangkah ke solusi perbaikan

20 JENIS KOMPETENSI - SPENCER & SPENCER

Seputar Istilah Kepelabuhanan