MOTIVASI DIRI KARYAWAN DARI WALI SONGO
Tergelitik beberapa hari lalu ada rekanan mampir ke kantor untuk "curhat" mengenai semnagat dia yang dusah kendor. Sehingga "comfort zone" menghinggapi dia. Pendidikan terbatas disertai pengalaman kerja pas-pasan dan faktor dukungan keluarga sehingga menyulitkan tangan bergerak melamar ke perusahaan lain sesuai yang dikatakannya. Atau timbul penolakan dalam hati saat ada sebuah Job enrichment (pengkayaan tugas) dan Job enlargement (pembesaran beban kerja) yang diterimanya dari perusahaan, apalagi tanpa embel embel kenaikan benefits baik gaji ataupun karir. Hal yang umum yang di dengar dari atasan saat meminta benefits ialah "ya kita lihat nanti lah kinerjamu" saat ada enrichment ataupun enlargement, sehingga masih abu-abu dalam kacamatanya dan sering hanya berbau loyalitas pengabdian semata.
Dan ini memang realita di dunia kerja!
Karyawan bersemangat jika lingkungannya menyemangati. Ini bagi karyawan kebanyakan yang lebih mengandalkan pemberian dari faktor luar diluar dari area pengaruhnya. Tetapi ini sering gak se ideal pemikiran kita bahwa semua perusahaan itu memberikan apa yang kita harapkan di dunia. Hanya sedikit karyawan yang lebih tidak bergantung apada faktor luar, lebih kedalam faktor dalam dirinya. Salah satu tips yang saya paprkan ialah Bergaulah dengan orang berilmu yang jumlahnya sedikit.
Karena sedikit orang yang baik, maka orang memujanya. karena sedikit orang yang paham sebuah ilmu, maka orang berguru padanya dan karena sedikit orang yang bersemangat, maka orang mengilhami kata-kata motivasinya. Jadi maukah anda menjadi orang yang sedikit ini?
Maka, bergurulah pada orang-orang yang sedikit jumlahnya ini ketimbang berguru pada orang kebanyakan, kumpul-kumpul diwarung kopi misalnya yang lebih banyak menebar virus negatif pada proses pengembangan diri.
Bergaulah dengan orang-orang spesial maka anda akan jadi orang spesial, karena virus kebaikannya terinkubasi pada anda sehingga saat inkubasi telah tepat pada masanya untuk menginfeksi, demam perubahan karya anda pun akan semakin nyata.
Coba kita lirik Lagu jawa di dalam ranah Agama Islam yang dikumandangkan mulai era Wali songo untuk Tips masuk syurga dan merujuk padanya saya terjemahkan dalam bahasa people development, dari pemahaman saya.
Tombo ati iku limo (Obat hati itu ada lima)
1. Moco quran angen-angen sak maknane (Budayakan membaca)
2. Kaping pindo sholat wengi lakonono (Budayakan bangun malam untuk belajar)
3. Kaping telu wong kang soleh kumpulono (Budayakan berkumpul dengan para ahli ilmu)
4. Kaping papat kudu weteng ingkang luwe (Ciptakan rasa haus dan lapar akan pengembangan diri)
5. Kaping limo dzikir wengi ingkang suwe (Tulis buku harian, jurnal untuk mendalamkan apa yang telah anda pelajari-baik buruknya sepanjang hari tadi)
Wali Songo, atau 9 wali yang terkenal dalam sejarah penyebaran agama Islam, mengajarkan kita untuk bergaul dengan orang yang berilmu bukan.
Akhir kata, Jangan terpengaruh pada faktor2 luar diluar tubuh kita, karena semakin kita terpengaruh oleh kondisi luar maka semakin pula kita tidak berkembang.
Faktor-faktor luar karyawan yang dominan biasanya sbb:
1. Karir mentok, yang memberi karir perusahaan
2. Gaji kurang, yang memberi gaji perusahaan
3. Kawan tidak bersahabat, yang memberi rasa ketidak sahabatan ialah orang lain
Dan ini memang realita di dunia kerja!
Karyawan bersemangat jika lingkungannya menyemangati. Ini bagi karyawan kebanyakan yang lebih mengandalkan pemberian dari faktor luar diluar dari area pengaruhnya. Tetapi ini sering gak se ideal pemikiran kita bahwa semua perusahaan itu memberikan apa yang kita harapkan di dunia. Hanya sedikit karyawan yang lebih tidak bergantung apada faktor luar, lebih kedalam faktor dalam dirinya. Salah satu tips yang saya paprkan ialah Bergaulah dengan orang berilmu yang jumlahnya sedikit.
Karena sedikit orang yang baik, maka orang memujanya. karena sedikit orang yang paham sebuah ilmu, maka orang berguru padanya dan karena sedikit orang yang bersemangat, maka orang mengilhami kata-kata motivasinya. Jadi maukah anda menjadi orang yang sedikit ini?
Maka, bergurulah pada orang-orang yang sedikit jumlahnya ini ketimbang berguru pada orang kebanyakan, kumpul-kumpul diwarung kopi misalnya yang lebih banyak menebar virus negatif pada proses pengembangan diri.
Bergaulah dengan orang-orang spesial maka anda akan jadi orang spesial, karena virus kebaikannya terinkubasi pada anda sehingga saat inkubasi telah tepat pada masanya untuk menginfeksi, demam perubahan karya anda pun akan semakin nyata.
Coba kita lirik Lagu jawa di dalam ranah Agama Islam yang dikumandangkan mulai era Wali songo untuk Tips masuk syurga dan merujuk padanya saya terjemahkan dalam bahasa people development, dari pemahaman saya.
Tombo ati iku limo (Obat hati itu ada lima)
1. Moco quran angen-angen sak maknane (Budayakan membaca)
2. Kaping pindo sholat wengi lakonono (Budayakan bangun malam untuk belajar)
3. Kaping telu wong kang soleh kumpulono (Budayakan berkumpul dengan para ahli ilmu)
4. Kaping papat kudu weteng ingkang luwe (Ciptakan rasa haus dan lapar akan pengembangan diri)
5. Kaping limo dzikir wengi ingkang suwe (Tulis buku harian, jurnal untuk mendalamkan apa yang telah anda pelajari-baik buruknya sepanjang hari tadi)
Wali Songo, atau 9 wali yang terkenal dalam sejarah penyebaran agama Islam, mengajarkan kita untuk bergaul dengan orang yang berilmu bukan.
Akhir kata, Jangan terpengaruh pada faktor2 luar diluar tubuh kita, karena semakin kita terpengaruh oleh kondisi luar maka semakin pula kita tidak berkembang.
Faktor-faktor luar karyawan yang dominan biasanya sbb:
1. Karir mentok, yang memberi karir perusahaan
2. Gaji kurang, yang memberi gaji perusahaan
3. Kawan tidak bersahabat, yang memberi rasa ketidak sahabatan ialah orang lain
Comments