PERUSAHAAN PERLU MELAKUKAN SURVEY EMPLOYEE ENGAGEMENT


Berbagai studi memperlihatkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat motivasi (engagement) karyawan dengan kinerja mereka. Sederhananya adalah warung yang diisi dan dilayani dengan orang-orang yang gembira dan semangat dalam bekerja umumnya lebih didatangi banyak pelanggan dibandingkan yang diisi oleh orang-orang yang tidak ramah. Pada tingkat organisasi, ini juga berarti bahwa dengan semakin tingginya tingkat motivasi karyawan secara keseluruhan, maka tingkat kinerja organisasi itu pun diharapkan juga meningkat.


Ibaratnya tes kesehatan (health-check), melakukan survei engagement akan membantu organisasi untuk mengetahui faktor-faktor utama yang memengaruhi tingkat motivasi karyawan, yang selanjutnya akan membantu mereka melakukan perbaikan yang diperlukan dengan efektif.

Dalam prosesnya, tentu organisasi juga perlu menggunakan alat survei yang teruji baik, agar
parameter-paremeter dan dimensi-dimensi yang digunakan dalam alat survei tersebut dapat
menterjemahkan motivasi karyawan dengan tepat. Menurut Irwan Rei, ada beberapa hal yang harus dilakukan para perusahaan di Indonesia agar bisa menjadikan dirinya sebagai perusahaan yang nyaman untuk bekerja.

Langkah pertama, perusahaan perlu mengetahui dimensi-dimensi atau faktor-faktor apakah yang memengaruhi tingkat motivasi dan kenyamanan karyawan dalam bekerja di dalam organisasi. “Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi dan karyawan demikian beragam sehingga pemilihan alat tes cukup penting untuk dilakukan dengan hati-hati,” kata pengamat Sumber Daya Manusia (SDM) dari Multi Talent Indonesia. Seperti layaknya cek kesehatan, tes yang dilakukan akan membantu perusahaan untuk melihat faktor-faktor apakah yang “sehat” dan “kurang-sehat”, “baik” maupun “kurang baik”, sehingga perbaikan-perbaikan dapat dilakukan sesuai dengan tingkat urgensi maupun implikasinya terhadap motivasi karyawan.

Langkah kedua, melakukan perbaikan yang diperlukan. Ini proses yang menarik dan penting
karena perusahaan disarankan untuk kreatif dalam memberikan dan menerapkan tools atau halhal yang dapat membuat karyawan nyaman dan termovitasi dalam bekerja, yang tentunya
disesuaikan dengan kemampuan perusahaan.

Contoh, Google, selain suasana kerja yang santai-namun-serius, mereka juga menyediakan laundry, fasilitas makan pagi-siang-malam gratis, fitness center dan lain-lain yang bisa saja tidak umum untuk diberikan oleh perusahaan, tapi membantu meningkatkan motivasi dan kenyamanan untuk bekerja. Perusahaan yang masuk dalam kategori best companies to worklainnya juga melakukan hal-hal yang kreatif dan bisa saja terlihat tidak umum dalam usaha
mereka meningkatkan kenyamanan bekerja.

Perbaikan yang diperlukan umumnya tidak saja melibatkan hal-hal yang terlihat/tertulis, seperti infrastruktur tempat kerja dan kebijakan-kebijakan tertulis, namun juga yang tidak tertulis. Misalnya, peningkatan kualitas komunikasi antara atasan bawahan, maupun perilaku dan kualitas pemimpinan. Seluruh perbaikan ini umumnya membutuhkan perhatian dan energi yang cukup besar dari perusahaan. Umpamanya, perbaikan sistem pelatihan dan pengembangan karyawan, penilaian kinerja dan kompensasi, serta infrastruktur teknologi membutuhkan waktu dan dana.
Dijelaskannya, memperbaiki kepemimpinan di dalam organisasi tidak dapat dilakukan dalam
sekejap karena perlu waktu dan proses dengan berbagai program dan sistem pendukungnya.
Dengan demikian, perusahaan perlu melakukan prioritas atas berbagai pilihan perbaikan yang ada sesuai dengan implikasinya bagi tingkat motivasi karyawan dan kemudahan untuk
dilaksanakannya program perbaikan tersebut.

Karena sifat manusia yang terus bertumbuh dan tidak pernah puas, ada baiknya perusahaan
secara teratur terus mengkaji sejauhmana berbagai program perbaikan yang ada berhasil
meningkatkan motivasi pegawai dalam bekerja. (Sumber : swaonline)

Comments

Popular posts from this blog

5W2H method - Sebelum melangkah ke solusi perbaikan

20 JENIS KOMPETENSI - SPENCER & SPENCER

MENGENAL ASSERTIVE SECARA SEDERHANA