MENGENAL KIRK PATRICK SECARA SEDERHANA

Dalam proses pelatihan pada umumnya terdiri dari 3 hal yaitu;
Pengukuran kebutuhan, Pelaksanaan dan Evaluasi. Disamping itu ada model lain tentang evaluasi/ penilaian pelatihan yang dibuat oleh Pak Patrick dimana proses pelatihan terdiri dari 4 tingkatan.

Disamping ialah Foto Pak Donald Kirk Patrick.

Tingkat 1

Adalah penilaian tentang sikap/ tanggapan peserta terhadap pelatihan yang telah diikuti.
Caranya:
Buat angket / survey selepas pelatihan di hari itu selesai untuk mendapatkan feedback positif maupun hal yang butuh improvement. Kalo bagusnya 2-3 hari setelah pelatihan untuk mencegah "bias" karena jika pada akhir sesi dikasih, kadang pikiran peserta udah pada kebelet mau pulang. ^_^


Pertanyaan pokok dalam angket ialah mengukur input-proses-output pelatihan:
1. Apakah sikap trainer mutunya baik?
2. Apakah modul dan alat peraga pelatihan mutunya baik?
3. Apakah suasana pelatihan mutunya baik?
4. Apakah ilmu yang didapat mutunya baik, sesuai harapan peserta?
5. Apakah ilmu yang didapat bisa diaplikasikan?
6. Apakah proses pengajarannya mutunya baik?
7. Feedback hal apa saja yang butuh di improve.

Gunakan juga skala likert atau skala Low-Medium-High (1-2-3) dan sejenisnya, yang pada inti pokoknya ialah kita berusaha meng-improve lingkungan pelatihan (Learning Environment)

Tingkat 2

Menilai ilmu yang sudah diserap. Sebaiknya uji dahulu kompetensi sebelum dilatih, syukur kalo sudah ada data misal dari penilaian atasan seseorang yang ikut terhadap kekurangan / gap pengetahuan peserta terhadap target/ standard yang ditetapkan. Kalo tidak ada, usahakan buat pre-test (ujian awal) sebelum sesi pelatihan dilakukan, kalo pun susah.. yang penting tetap usakan ada data sebagai baseline/potret awal.

Setelah pelatihan dilakukan pada hari itu juga, lakukan post test evaluasi penambahan pengetahuan. Apakah ada pengetahuan yang sudah diserap? Apakah tujuan pelatihan hari itu tercapai?

Media pengukuran pada tingkatan ini ialah:
1. Survey
2. Interview
3. Pre/Post test
4. Observasi pengamatan


Saya biasanya pakai ujian tulis untuk post test nya. Dan untuk pre-test nya atau sebelum peserta mulai pelatihan, saya gunakan ujian tulis juga dan didukung data superior feedback.

Inti pokoknya di tingkat dua ini ialah tuk improve knowledge/ skill transfer.

Tingkat 3
Pada tingkat 3 ialah evaluasi perilaku, apakah benar-benar ilmunya di praktekkan dilapangan. Caranya berikan angket kepada atasannya untuk menilai kriteria yang diharapkan setelah pelatihan diselenggrakan. Kapan itu dilakukan? paling cepat 3 bulan, biasanya saya juga melakukan pada tenggat waktu 3-4 bulan paska pelatihan.

Misalkan pelatihan teknis Trouble Shooting Mesin AC. Dan indikator kriteria yang diharapkan setelah pelatihan ini kita tetapkan ialah waktu reparasi berkurang minimal 50% dari sebelum mengikuti pelatihan. Tenggat waktu 3 bulan adalah logis dimana ilmu yang sudah dipelajari butuh diserap dan diaplikasikan bersama dukungan lingkungan, atasan dan rekan kerjanya.

Tingkat 4
Pada tingkat ini menilai manfaat real pada bisnis. Dari contoh tingkat 3 diatas tentang waktu reparasi AC, kita analisa manfaat secara bisnis baik cost efisiensi ataupun kepuasan pelanggan pengguna AC. Tingkat ini ialah tingkatan tersulit bagi semua praktisi pelatihan, apalagi pelatihan yang menyangkut soft skill dan juga pengaruh ketiadaan data dilapangan shg butuh effort yang tinggi untuk memvalidasinya.

Ada tambahan lagi menjadi Tingkatan ke-5 yaitu analisa Return on Training Investment, atau profit dari uang yang sudah dikeluarkan untuk pelatihan. Tetapi ini tidak termasuk Kirk Patrick original model.

Comments

Popular posts from this blog

5W2H method - Sebelum melangkah ke solusi perbaikan

20 JENIS KOMPETENSI - SPENCER & SPENCER

MENGENAL ASSERTIVE SECARA SEDERHANA